Kekurangan guru seni hambat pelestarian budaya

id guru, kesenian, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Shahlan Rasyidi, pelestarian kesenian, guru seni

Kekurangan guru seni hambat pelestarian budaya

lustrasi (ISt)

Bogor (Antarasumsel.com) - Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Kota Bogor, Jawa Barat Shahlan Rasyidi mengungkapkan upaya pelestarian kesenian Sunda mengalami kendala karena kekurangan guru seni.

"Idealnya satu sekolah memiliki satu guru seni. Tetapi, ada sekolah yang tidak punya guru seni. Harus ada penambahan dan pelatihan guru seni di Kota Bogor," kata Shahlan di Bogor, Rabu.

Menurutnya, kekurangan guru seni ini menyebabkan sejumlah sekolah terkendala dalam mengirim siswanya untuk mengikuti berbagai perlombaan kesenian khususnya Sunda di wilayah Jawa Barat.

"Sekolah tidak memiliki guru seni yang bisa mengajar. Kalaupun guru seninya ada, tapi mengajar di beberapa sekolah dan tidak mendalami kesenian Sunda," katanya.

Untuk melestarikan kesenian Sunda di kalangan generasi muda, Disbudparekraf Kota Bogor melakukan berbagai upaya salah satunya melalui perlomba Kawih Sunda Anggana Sekar.

Lomba Kawih Sunda Anggana Sekar dikhususnya bagi siswa tingkat SMP, telah dilaksanakan sejak tahun lalu. Lomba tersebut para peserta menyanyikan lagu sunda secara solo.

Total ada 32 peserta dari 16 SMP se-Kota Bogor yang ikut bagian dalam perlombaan yang memasuki tahun kedua pelaksanaan. Peserta menyanyikan lagu Sunda sambil diiringi peralatan musik tradisional seperti Kecapi, Suling dan Gamelan.

"Tujuan lomba ini untuk menanamkan rasa cinta akan kesenian Sunda kepada para pelajar," katanya.

Menurutnya, lomba tersebut mengajarkan anak-anak untuk menyenangi kesenian Sunda. Dari kesenangan maka akan muncul upaya pelestarian dan mengembangkannya menjadi budaya lokal yang lebih memasyarakat.

"Diharapkan anak-anak ini bisa menyebarkan virus sekaligus mengajak teman-temannya yang belum suka dan bisa untuk belajar kesenian sunda," katanya.

Shahlan menambahkan, Disbudparekraf Kota Bogor berupaya agar kesenian Sunda peningggalan nenek moyang hilang tergerus karena generasi muda lebih suka budaya luar.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengapresiasi Lomba Kawih Sunda Anggana Sekar sebagai salah satu program pelestarian seni dalam menjaga dan mempertahankannya di Kota Bogor.

"Lagu-lagu sunda sekarang sudah langka didengarkan masayrakat, bahkan anak-anak tidak lagi menggunakan lagu ini," kata Bima.

Bima menambahkan Pemerintah Kota Bogor melalui Disbudparekraf membuat program pelestarian kesenian sunda demi mewujudkan generasi muda yang menyukai kesenian budaya bangsa.

"Di era perkembangan teknologi saat ini, pengaruh budaya berat seperti gawai, game semakin masif. Eksistensi budaya lokal dengan kegiatan lomba ini bisa menyeimbangkan gempuran budaya asing," kata Bima.