Aksi lain yang dilakukan tim adalah membuat purwarupa yang berkhasiat untuk antipenuaan dini, antijerawat, dan berkhasiat sebagai pencerah wajah.
"Tiga produk tersebut dipilih sesuai dengan kondisi pasar saat ini,” ujar Irawan sembari menunjukkan sampel produk perawatan kulit dengan merek dagang WEMACA (Wehea-Kelay Macaranga) ini.
Ia juga mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan, akan lebih banyak produk turunan dari pakan orang utan, karena masih banyak jenis pakan lain yang belum dioptimalkan khasiatnya.
Irawan menjelaskan bahwa bentang Alam Wehea - Kelay di Kabupaten Berau hingga Kabupaten Kutai Timur, hingga kini masih mempertahankan keanekaragaman hayati di dalamnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Forum Kolaborasi Bentang Alam Wehea-Kelay, ada sekitar 1.200 individu orang utan Kalimantan, kemudian lebih dari 1.400 jenis satwa liar yang mendiami kawasan berhutan tersebut.
Bentang Alam Wehea - Kelay merupakan kawasan yang menjadi penyangga Daerah Aliran Sungai (DAS) Kelay dan DAS Wahau, yakni bagi masyarakat di Kecamatan Kelay di Kabupaten Berau, kemudian masyarakat Kecamatan Kombeng, Wahau, dan Telen di Kabupaten Kutai Timur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peneliti temukan pakan orang utan jadi obat antipenuaan
Berita Terkait
BPBD OKU tempatkan alat deteksi banjir di Sungai Ogan
Rabu, 11 Desember 2024 22:30 Wib
BPBD OKU tentukan titik pemasangan alat pendeteksi banjir
Selasa, 10 Desember 2024 20:21 Wib
BPBD OKU Selatan susun kajian risiko bencana alam
Senin, 9 Desember 2024 17:10 Wib
Lima orang meninggal dunia akibat bencana alam di Lebak
Senin, 9 Desember 2024 12:31 Wib
BPBD siapkan lokasi pengungsian di 15 kecamatan di Cianjur
Jumat, 6 Desember 2024 16:17 Wib
Pohon tumbang timpa bangunan sekolah di OKU Selatan
Kamis, 5 Desember 2024 6:39 Wib
BMKG minta warga segera mengungsi hindari bencana hidrometeorologis
Rabu, 4 Desember 2024 15:51 Wib
Korban angin puting beliung di OKU peroleh bantuan
Selasa, 3 Desember 2024 18:22 Wib