Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) memandang banyaknya pasangan suami istri yang bercerai akibat perbedaan pilihan politik adalah dampak dari masih mengakarnya budaya patriarki pada masyarakat Indonesia.
"Seharusnya perbedaan ini tidak perlu berakibat perceraian, jika suami/pasangan bisa menghargai pilihan politik istrinya," kata Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Dalam Rumah Tangga dan Rentan KPPA Eni Widiyanti saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, mayoritas perempuan tidak memiliki keberanian untuk mempunyai pilihan politik yang berbeda dengan suaminya.
"Dalam budaya patriarki yang masih sangat kuat di Indonesia, mayoritas perempuan tidak memiliki keberanian untuk mempunyai pilihan politik yang berbeda dengan suaminya," kata Eni Widiyanti.