Biaya bedah rumah beda-beda, ini penjelasan Pemprov Sumsel

id Pemprov Sumsel, targetkan, perbaiki, renovasi, renovasi rumah, rtlh, rumah masyarakat miskin, tak layak, layak huni

Biaya bedah rumah beda-beda, ini penjelasan Pemprov Sumsel

Asisten II Pemprov Sumsel Bidang Ekonomi dan Pembangunan Basyarudin Ahmad (ANTARA/Yudi Abdullah/24)

Palembang (ANTARA) - Biaya perbaikan rumah masyarakat miskin melalui bedah rumah tak layak huni menjadi rumah layak huni berbeda-beda.

"Biaya perbaikan rumah dialokasikan sesuai dengan kondisi kerusakannya, kami mengalokasikan dana bedah rumah berkisar Rp15 juta hingga Rp50 juta per rumah,"  kata Asisten II Pemprov Sumsel Bidang Ekonomi dan Pembangunan Basyarudin Ahmad di Palembang, Jumat.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menargetkan renovasi atau perbaikan 15.000 unit rumah masyarakat miskin melalui program bedah rumah tidak layak huni (RTLH) hingga akhir 2024.

"Hingga Februari 2024 ini sudah sekitar 8.000 unit rumah masyarakat miskin diperbaiki, jika program bedah RTLH tahun ini sekitar 7.000 unit berjalan dengan baik target 15.000 unit bisa tercapai," katanya.

Dia menjelaskan, menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-78 Provinsi Sumsel, pada Mei 2024 direncanakan program gerakan serentak (Gertak) bedah RTLH di Kota Palembang dan daerah Sumsel lainnya.

"Program bedah RTLH untuk menyambut HUT Sumsel direncanakan perbaikan 1.778 unit rumah masyarakat miskin," ujarnya.

Mengenai sumber dana untuk menjalankan program bedah RTLH itu, dialokasikan dari APBD, APBN, zakat ASN melalui Baznas, serta dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) BUMN dan BUMD.



Bantuan perbaikan RTLH akan disalurkan kepada masyarakat yang tepat sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Untuk melakukan penilaian dan menetapkan siapa saja yang berhak menerima bantuan perbaikan rumah, pihaknya menurunkan tim ke kawasan permukiman sasaran bantuan perbaikan RTLH di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah Sumsel, kata Basyarudin.