Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor menghadapi musim hujan tahun ini agar bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Januar Efendi di Baturaja, Minggu, mengatakan bahwa penetapan status tersebut sebagai bentuk kesiapan dalam penanggulangan bencana alam sedini mungkin.
Penetapan status ini perlu dilakukan mengingat Kabupaten OKU merupakan salah satu daerah di Sumsel yang dipetakan rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor saat musim hujan.
"Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada Mei 2024 harus dijadikan pelajaran agar kita bersama tetap waspada menghadapi potensi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja," katanya.
Sebagai bentuk antisipasi, belum lama ini pihaknya melaksanakan apel kesiapsiagaan personel dan peralatan penanggulangan bencana alam di wilayah itu.
Pemkab OKU meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.
Sebanyak 940 personel yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana disiagakan guna menindaklanjuti cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor.
Selain personel, pihaknya menyiapkan peralatan penanggulangan bencana antara lain enam perahu karet, dua perahu fiber, dan 10 mobil rescue, 125 motor trail, 20 mesin sedot apung, enam tenda pengungsian, dan 60 tenda keluarga.
Peralatan ini dapat diperkuat dan ditambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan situasi di lapangan jika terjadi bencana alam di wilayah setempat.