Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan perubahan iklim berdampak kepada curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia dan terdapat kecenderungan perubahan kondisi cuaca menjadi lebih kering dalam beberapa tahun ke depan jika tidak dilakukan langkah mitigasi.
"Kalau kita tidak melakukan aksi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim maka kondisinya yang kering akan semakin kering. Secara umum di semua skenario dan periode bulan-bulannya itu adalah Sumatera bagian utara dan tengah mengalami penurunan potensi hujan atau potensi jumlah hujan," kata Koordinator Sub Bidang Informatif Gas Rumah Kaca BMKG Alberth Nahas dalam diskusi yang diadakan Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dipantau daring di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan berdasarkan permodelan iklim Representative Concentration Pathways (RCP) 8.5 tanpa upaya mitigasi atau business as usual memperlihatkan saat musim kering atau sekitar periode Juni, Juli dan Agustus hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami penurunan curah hujan kumulatif secara signifikan, dalam perbandingan dengan periode historis 1976-2005.
Menurutnya, penurunan curah hujan itu terutama dirasakan di wilayah Sulawesi, Jawa bagian selatan dan Papua bagian selatan.
"Ini mengindikasikan di wilayah tersebut kalau kita tidak melakukan aksi mitigasi atau kalau tidak memaksimalkan aksi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim maka daerah-daerah tersebut akan semakin rawan terhadap penurunan curah hujan kumulatif," katanya.
Dampaknya akan berkepanjangan kepada masyarakat, tuturnya, termasuk potensi berkurangnya ketersediaan air bersih dan berpengaruh terhadap pertanian terutama yang menggunakan irigasi tadah hujan.
Kondisi tersebut terjadi seiring dengan potensi peningkatan suhu di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan jika tidak dilakukan langkah mitigasi secara ambisius.
Alberth mengatakan data BMKG periode 1951-2021 memperlihatkan tren peningkatan suhu, dengan rata-rata kenaikan terbesar 0,15 derajat terjadi di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Sumatera bagian selatan, area Jakarta dan sekitarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG peringatkan potensi penurunan curah hujan tanpa mitigasi iklim
Berita Terkait
APP Group di COP-29, mengarahkan transisi energi menuju masa depan hijau
Kamis, 14 November 2024 12:08 Wib
Perubahan iklim dan kerusakan alam mempengaruhi kesehatan reproduksi
Sabtu, 9 November 2024 15:32 Wib
Hujan awal November tandai berakhirnya tren suhu panas RI
Selasa, 5 November 2024 16:03 Wib
Pengetahuan laki laki lebih tinggi soal perubahan iklim
Senin, 28 Oktober 2024 16:55 Wib
Dosen Unsri sebut perlu perbaiki iklim penelitian
Senin, 21 Oktober 2024 21:33 Wib
Mitigasi harus tepat untuk atasi perubahan iklim makin cepat
Jumat, 27 September 2024 12:04 Wib
Peneliti: Masyarakat rentan perlu lebih dilibatkan di kebijakan iklim
Selasa, 24 September 2024 16:29 Wib
Ternyata, Palembang dan 3 kota masuk daftar kota terpanas di Asia Tenggara pada Juni-Agustus
Jumat, 20 September 2024 11:35 Wib