Kamis (12/9), Kontingen Sumsel tambah dua emas, 4 perak dan 4 perunggu

id pon xxi, pon 2024,pon aceh sumt, kontingen sumsel

Kamis (12/9), Kontingen Sumsel tambah dua emas, 4 perak dan 4 perunggu

Tim dayung Jawa Barat (tengah) bersama tim dayung Sumatera Selatan (kiri) dan tim dayung Sulawesi Utara (kanan) berfoto bersama saat upacara penghormatan pemenang nomor Coxless Fours (M4-) putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Waduk Keuliling Indrapuri, Aceh Besar, Aceh, Kamis (12/9/2024). Tim Jawa Barat meraih emas dengan catatan waktu 6 menit 45 detik sedangkan medali perak diraih Sumatera Selatan dengan dengan waktu 6 menit 52 detik dan penurnggu diraih Sulawesi Utara dengan catatan waktu 6 menit 58 detik. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/pras.

Palembang, Sumsel (ANTARA) - Kamis (12/9), Kontingen Sumsel tambah dua emas, 4 perak dan 4 perunggu

Kontingen PON XXI/2024 Sumatera Selatan menambah dua medali emas, empat perak dan empat perunggu pada Kamis (12/9/2024) dalam perburuan medali baik di wilayah Aceh maupun di Sumatera Utara.

Tambahan dua medali emas Sumsel dipersembahkan pelari 110 meter gawang putra Rio Malhorta yang digelar di Stadion Madya Sena Medan Sumut serta dari lintasan rowing di yang digelar di Aceh.

Tambahan empat perak dari loncat indah, rowing dan menembak. Serta empat perunggu tambahan dari dansa, atletik dan loncat indah.

Dengan tambahan dua medali emas, empat perak dan empat perunggu, Kontingen Sumsel sementara naik tiga peringkat ke urutan 16 dengan perolehan medali tiga emas, sembilan perak dan 14 perunggu, total 20 medali.

"Alhamdulillah, sepanjang hari Kamis ini ada dua tambahan emas dari dayung dan atletik, plus empat perak dan perunggu lainnya, semoga tren ini berlanjut untuk hari-hari berikutnya,' kata Wakil Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sumsel Dr Arianto.

Sebenarnya Sumsel berpeluang meraih emas dari loncat indah melalui M Ridho Akbar nomor putra menara 10, kemudian 1 meter dan papan 3 meter.

Bahkan pada nomor papan menara 10 meter, Ridho selalu memimpin atas atlet Jatim dengan nilai rata-rata tertinggi. Namun di balik itu semua, cedera tangan Ridho mendera pada sesi akhir lomba pada saat harus melakukan lompatan  yang diawali dengan gerakan berdiri dengan tangan. Kondisi itu jelas kurang menguntungkan bagi Ridho yang harus rela poinnya tersalip, dan finish dengan  medali perak.

Penampilan total Ridho berandil besar menghadirkan dua perak dan dua perunggu untuk Sumsel. Selain itu Loncat indah hingga saat ini masih penyumbang medali terbanyak bagi Sumsel yakni enam medali.

"Ridho sebenarnya sudah memimpin, namun cederanya berpengaruh untuk lompatannya dari menara 10 meter, dimana harus diawali dengan gerakan bertumpu  menggunakan kedua tangannya. Namun semua atlet sudah memberikan kemampuan yang maksimal," katanya.

Perolehan medali pada Kamis, yakni dua emas, empat perak dan empat perunggu sendiri merupakan perolehan terbanyak Kontingen Sumsel dibandingkan hari-hari sebelumnya.

"Saya berharap ini menjadi pemacu semangat untuk pertandingan beberapa hari ke depan," kata Arianto.

Untuk nomor lempar lembing putra, Marsim meraih perunggu setelah lemparannya mencapai 65,41 meter. Ia harus mengakui lemparan atlet tuan rumah Sumut Abdul Hafidz  67,43 sehingga berhak emas. Perak lempar lembing putra milik Silfanus Ndiken dari Papua Selatan dengan lemparan 66,39 meter.