Palembang (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Sumatera Selatan (Sumsel) menurunkan dua tim untuk melakukan pencarian dan penyelamatan lima korban yang dilaporkan hilang akibat jembatan P6 di kawasan Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), roboh ditabrak kapal tongkang bermuatan batubara, Senin (12/8) malam.
"Setelah mendapat informasi ada lima korban jembatan roboh di Musi Banyuasin hilang, kami langsung menurunkan dua tim dilengkapi peralatan untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban dipimpin Kasi Operasi Manca Rahwanto," kata Kepala Basarnas Sumsel Raymond Konstantin di Palembang, Selasa.
Selain itu pihaknya berkoordinasi dengan berbagai unsur SAR gabungan, termasuk TNI AL, Polairud, Polsek Sungai Lalan, Koramil Sungai Lalan, Dishub Muba, dan instansi terkait pemkab setempat.
Akibat dari insiden tersebut, lanjutnya, lima orang dilaporkan hilang, tujuh orang mengalami luka ringan, satu orang luka berat, dan satu kendaraan jenis minibus ikut terjun ke sungai.
Lima orang yang dilaporkan hilang yakni Muhammad Kusdio (42) warga P.5 Sari Agung, Hendra Hanlipi (15) warga P.5 Sari Agung, Mohamad Alansyah (15) warga Suka Jadi, Misbahul Munir (31) warga Suka Jadi, dan Ribut Riyadi (34) warga Palembang.
Saat ini dua tim Basarnas Sumsel bersama unsur SAR gabungan terus berusaha melakukan pencarian dan evakuasi korban dengan menyisir daerah aliran sungai sekitar lokasi jembatan roboh.
"Wilayah pencarian dibagi menjadi beberapa SAR Unit (SRU) untuk memaksimalkan upaya penyelamatan nyawa sebanyak mungkin," ujar Raymond.
Jembatan yang roboh akibat ditabrak kapal tongkang batu bara itu adalah penghubung vital antara Desa Suka Jadi P.6 dan Desa Galih Sari P.11, Kecamatan Lalan, Muba.
Kapal dengan identitas Sentana Jaya itu menabrak jembatan setelah mengalami kesulitan navigasi di perairan Sungai Lalan, Muba, Senin (12/8) sekira pukul 20.30 WIB.
Insiden bermula saat kapal TB Medelin Spirit yang dinakhodai oleh Khomsyah Alief dari agen Wistara Internasional Maritim (WIM) menggandeng tongkang Sentana Jaya bermuatan batu bara dari Jetty PT. Sriwijaya Bara Logistic.
Kapal itu dibantu oleh TB Paris 22 yang dinakhodai oleh Marlion melewati jembatan P6, namun saat kapal assist TB Paris 22 memberi aba-aba untuk menyesuaikan posisi, tongkang tersebut berada terlalu dekat dengan tiang jembatan.
Upaya menghindari benturan dilakukan, tetapi tongkang tetap menghantam pelindung tiang jembatan dan mengakibatkan dua ruas jembatan ambruk, serta satu tiang jembatan lainnya roboh.
Berita Terkait
BPBD Sumsel berjibaku padamkan karhutla di empat kabupaten
Rabu, 18 September 2024 23:00 Wib
Kementrian Tenaga Kerja latih anak muda berwirausaha hadapi bonus demografi
Rabu, 18 September 2024 23:00 Wib
Sumsel gelar bursa kerja 2.500 lowongan
Rabu, 18 September 2024 22:35 Wib
Ilham Djaya dilantik jadi Majelis Pengawas Wilayah Notaris Sumsel 2024-2027
Rabu, 18 September 2024 20:35 Wib
Kemenkumham Sumsel tingkatkan layanan rehabilitasi tahanan dan WBP
Rabu, 18 September 2024 19:56 Wib
Kemenkumham Sumsel edukasi kadarkum di wilayah kelurahan
Rabu, 18 September 2024 10:22 Wib
Mahasiswa KSE tanam 4.000 mangrove di 40 titik se-Nusantara
Rabu, 18 September 2024 9:03 Wib
Sekda Sumsel hadiri Rakornas kawal netralitas ASN di Pilkada
Rabu, 18 September 2024 8:33 Wib