BSSN klarifikasi soal dugaan kebocoran data INAFIS

id BSSN, kebocoran data INAFIS, kebocoran data BAIS, pemulihan PDNS 2, serangan siber PDNS

BSSN klarifikasi soal dugaan kebocoran data INAFIS

Kepala BSSN Letjen TNI Hinsa Siburian di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)

Adapun informasi mengenai dugaan kebocoran data INAFIS pertama kali mencuat melalui platform media sosial X.

Salah satu akun X yang membahas dugaan kebocoran data INAFIS itu ialah @FalconFeedsio. Dalam unggahan FalconFeedsio diketahui data INAFIS tersebut dijual oleh peretas bernama MoonzHaxor di situs dark web BreachForums yang diduga terjadi pada Sabtu (22/6).

Secara singkat peretasan itu dijelaskan mengandung data-data sensitif seperti gambar sidik jari, alamat email, dan aplikasi SpringBoot dengan beberapa konfigurasi. Data tersebut dijual oleh MoonzHaxor seharga 1000 dolar AS (setara Rp16,3 juta).

Selain INAFIS, terbaru FalconFeedsio juga menemukan bahwa peretas yang sama juga turut menjual data dari Badan Intelijen Strategis (BAIS).

Peretasan ini dinilai menjadi dugaan peretasan kedua yang dialami oleh BAIS setelah pada 2021 kondisi serupa pernah terjadi namun saat itu peretasan dilakukan oleh sekelompok peretas dari China.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BSSN klarifikasi soal dugaan kebocoran data INAFIS