Jakarta (ANTARA) - Peneliti ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf R Manilet memperkirakan BI akan mempertahankan kebijakan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6,25 persen.
"BI saya kira masih akan berada pada posisi melihat situasi dan kondisi, dan oleh karena itu akan mempertahankan kebijakan suku bunga acuan di level yang sama dan tidak menaikkan terutama untuk rapat dewan Gubernur di Mei 2024," kata Yusuf kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan keputusan BI untuk menaikkan suku bunga acuan di rapat Dewan Gubernur BI April 2024, dampak yang diberikan mulai terasa terutama dalam jangka pendek.
Depresiasi nilai tukar rupiah yang sempat terjadi dan menyentuh level psikologis Rp16.000 per dolar AS ketika itu sudah mulai melandai dan kembali kepada level Rp15.000.
"Ini merupakan salah satu dampak jangka pendek yang diberikan dari kenaikan suku bunga acuan BI di periode sebelumnya," tutur Yusuf.
Berita Terkait
BYOND by BSI meraih respons positif berkat fitur dan program khusus
Minggu, 17 November 2024 16:40 Wib
PMI OKU miliki 2 unit bank darah
Kamis, 14 November 2024 19:25 Wib
Menkomdigipastikan rekening bank pelaku judi online akan diblokir
Kamis, 14 November 2024 15:09 Wib
Erick optimistis BSI tembus 6 bank syariah di dunia
Minggu, 10 November 2024 10:00 Wib
Bank Mandiri cetak laba bersih Rp42 triliun di kuartal III-2024
Rabu, 30 Oktober 2024 16:14 Wib
Pj Elen Setiadi sebut semangat Sriwijaya potensi besar majukan UMKM
Sabtu, 26 Oktober 2024 5:49 Wib
Bank BSB upayakan berantas judi online
Rabu, 23 Oktober 2024 22:15 Wib
Bank BSB gelar FGD pemberantasan judi online di sektor perbankan
Rabu, 23 Oktober 2024 15:25 Wib