Jakarta (ANTARA) -
Pekan lalu dua petinggi bank sentral AS atau The Fed yaitu Christopher Waller dan John Williams menekankan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya.Data perumahan AS yang dirilis pada Senin (26/2) masih menunjukkan pertumbuhan. Data penjualan rumah baru AS bulan Januari menunjukkan kenaikan 1,5 persen.
Selain itu, sebagian indeks saham Asia pagi ini terlihat bergerak negatif. Itu bisa diartikan bahwa minat pasar terhadap aset berisiko berkurang, dan ini bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah.
Ariston mengatakan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp15.660 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp15.600 per dolar AS hari ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah berpeluang melemah karena pasar cermati prospek suku bunga AS