Jakarta (ANTARA) - Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Brahmana Askandar mengatakan pada tahap pra-kanker, keluhan bisa ada dan bisa tidak, sehingga skrining rutin penting guna memonitor kesehatan serviks.
Brahmana mengatakan kanker serviks disebabkan oleh Human PapillomaVirus (HPV). Apabila virus tersebut tidak dienyahkan, katanya, virus tersebut dapat mengubah serviks yang normal menjadi serviks yang digerogoti kanker.
"Dia tidak tiba-tiba dari sini kemudian melompat ke kanker serviks, tidak. Selalu melewati tahapan-tahapan yang kita namakan pra-kanker. Ada perubahan sel, tapi belum ada benjolan, secara sederhananya demikian," katanya pada media briefing "Hari Kanker Sedunia" yang disiarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Kamis.
Dengan skrining, lanjutnya, seseorang dapat segera menemukan abnormalitas sesegera mungkin, semisal lesi. Oleh karena itu skrining rutin perlu dilakukan, meski tidak ada keluhan.
"Ketika kasus abnormalitas serviks itu ditangkap masih dalam tahap pra-kanker, itu kesembuhannya 100 persen. Kenapa? Dengan tindakan-tindakan sederhana. Kauterisasi, kriyoterapi, bahkan angkat rahim, selesai. Tidak perlu kemo, tidak perlu sinar, dan lain-lain sebagainya," kata Brahmana.
Dia menjelaskan tidak semua jenis HPV dapat menyebabkan kanker. Ada sejumlah tipe HPV yang menjadi faktor risiko kanker yang tinggi, seperti HPV 16 dan HPV 18 yang menjadi penyebab terbanyak.
Brahmana menuturkan kanker serviks adalah salah satu kanker yang penyebabnya jelas. "Dan WHO mengatakan 30-50 kanker-kanker itu sebetulnya bisa dicegah. Utamanya yang sebabnya karena infeksi," ujarnya.
Kanker serviks, lanjutnya, adalah kanker yang paling dapat dicegah karena penyebabnya sudah jelas, kemudian ada juga vaksinasinya, lalu ada skrining pula.
Terlebih lagi, ujarnya, perjalanan virus tersebut hingga menjadi kanker sangat panjang, dapat memakan waktu 10 hingga 15 tahun, sehingga ada banyak waktu untuk mencegahnya.
"Setelah tiga tahun setelah berhubungan seks harus mulai melakukan skrining rutin. Mau IVA, mau pap smear, mau tes HPV, harus mulai dilakukan. Ada keluhan ataupun tidak ada keluhan," kata Brahmana Askandar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: HOGI: Prakanker serviks tak selalu ada keluhan, harus rutin skrining
Berita Terkait
Dokter: Sekitar 11 ribu anak RI terdiagnosis kanker tiap tahunnya
Kamis, 19 September 2024 17:30 Wib
Mengatasi kanker serviks dengan deteksi dini
Sabtu, 9 Maret 2024 15:36 Wib
Kontak seksual sehat usia 20 tahun ke atas cegah kanker serviks
Senin, 12 Februari 2024 14:42 Wib
Vaksin HPV paling optimal diberikan saat praremaja
Selasa, 14 November 2023 15:54 Wib
Dokter internis ingatkan vaksinasi HPV penting pria dan wanita
Selasa, 5 September 2023 11:09 Wib
Dokter sebut terapi target membuat sel kanker jadi mudah dikendalikan
Rabu, 14 Desember 2022 17:16 Wib
Vaksinasi HPV penting diberikan anak SD
Sabtu, 6 Agustus 2022 16:32 Wib
Kemenkes: Vaksinasi wajib pencegah kanker sasar siswi kelas 5 dan 6 SD
Selasa, 19 April 2022 7:09 Wib