“Untuk setiap 100 gram (0,2 pon) protein yang dihasilkan, beras hibrida melepaskan kurang dari 6,27kg (15 pon) CO2, sedangkan daging sapi melepaskan 49,89 kilogram,” kata pemimpin peneliti Sohyeon Park.
Hasil tersebut menunjukkan keuntungan lingkungan yang signifikan.
Dari segi biaya, para ilmuwan memperkirakan harga beras hibrida yang dikomersialkan bisa mencapai 2,23 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp34.876) per kilogram, dibandingkan dengan harga daging sapi yang saat ini sebesar 14,88 dolar AS (sekitar Rp232.752).
Park membayangkan beragam penerapannya, mulai dari “bantuan kelaparan dan ransum militer hingga makanan luar angkasa.”
Namun, penelitian ini masih dalam tahap awal. Penelitian tambahan diperlukan untuk menilai rasa, skalabilitas, dan penerimaan konsumen sebelum nasi yang mengandung daging sapi menjadi kenyataan.
Konsep inovatif ini menawarkan gambaran menjanjikan tentang masa depan sumber protein yang berkelanjutan dan mudah diakses.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ilmuwan Korsel ciptakan nasi mengandung daging sapi
Berita Terkait
Sudin KPKP temukan 48,6 kilogram daging mengandung cacing
Rabu, 19 Juni 2024 15:08 Wib
Makanan instan walau tak asin tetap mengandung tinggi garam
Selasa, 23 Januari 2024 14:37 Wib
Pasien DBD perlu banyak minum air mengandung gula
Selasa, 24 Oktober 2023 15:19 Wib
Putusan MK mengandung sifat multitafsir
Minggu, 28 Mei 2023 12:17 Wib
Pengecekan BPOM temukan makanan mengandung zat berbahaya di pasar Baturaja
Kamis, 30 Maret 2023 21:18 Wib
Ketua PDPI sebut vape sama berbahaya dengan rokok konvensional
Kamis, 19 Januari 2023 16:40 Wib
Pembuat cairan vape mengandung sabu terancam penjara seumur hidup
Senin, 16 Januari 2023 17:23 Wib
Polisi tangkap produsen rokok elektrik mengandung sabu di Kembangan
Minggu, 15 Januari 2023 15:02 Wib