Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menganggap nilai tukar (kurs) rupiah cenderung melemah akibat sentimen risk-off dari ancaman pengenaan tarif 25 persen kepada mobil yang tidak dibuat di AS.
“Rupiah sempat dibuka melemah..akibat dari sentimen risk-off yang berasal dari ancaman pengenaan tarif 25 persen kepada mobil yang tidak dibuat di AS (Amerika Serikat),” ungkapnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif sebesar 25 persen atas impor mobil dan truk ringan buatan luar negeri, melanjutkan kebijakan tarif impor global yang telah ia dorong.
Seperti yang sering ia lakukan dalam pengumuman serupa, Trump menyebut inisiatif terbarunya sebagai upaya untuk membawa kekayaan ke AS, dengan mengatakan negara-negara asing "benar-benar telah menipu kita pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya. Tapi itu tidak akan terjadi lagi."
Rupiah melemah akibat sentimen "risk-off" dari ancaman tarif AS

Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jumat (1/3/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa/aa.)