Terkait Sesar Lembang, lanjut dia, penginderaan jauh dapat memperkirakan bahaya dari Sesar Lembang karena dapat memantau seberapa banyak energi yang masih tersimpan dan pada akhirnya dilepaskan saat terjadinya gempa bumi.
Ekbal berharap pemanfaatan penginderaan jah dapat menyelamatkan banyak nyawa mengingat kerentanan terhadap gempa bumi bersifat dinamis.
Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Adrin Tohari mengungkapkan gempa Cianjur yang terjadi pada tahun 2022 punya hal menarik untuk diteliti karena sampai saat ini belum diketahui lokasi sesarnya, namun dampak kerusakan akibat sesar itu sangat luas.
Pada 2023 BRIN meneliti untuk menentukan di mana letak urat gempa utama dari peristiwa yang terjadi dua tahun lalu tersebut.
“Indikasi sudah ada, namun belum ada garis lurus karena terkubur oleh endapan gunung api yang tebal, aktivitas sulit dideteksi,” kata Adrin.
Lebih lanjut dia berharap implementasi teknologi penginderaan jauh bisa membantu para ilmuwan untuk lebih memahami potensi dan risiko Sesar Lembang di wilayah Bandung Raya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN gandeng BGS manfaatkan teknologi penginderaan jauh mitigasi gempa