Pelaksana Harian Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Hermansyah menjelaskan efek palu air itu terjadi ketika aliran air tiba-tiba mengalami peningkatan tekanan air secara mendadak dalam sebuah saluran dan menekan udara yang terjebak.
"Gelombang tekanan tinggi bergerak mundur melalui saluran menyebabkan suara ketukan atau getaran, akibat proses penambahan tekanan air yang kemungkinan berasal dari gempa bumi swarm yang relatif kecil kekuatannya," kata Hermansyah dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Mekanisme proses itu berawal dari adanya pemicu yang menyebabkan kenaikan tekanan air.