Natuna (ANTARA) -
Menurut hasil riset dari peneliti perguruan tinggi negeri itu, Nour Chaidir, semua wilayah di Natuna berpotensi mengalami bencana.
Kabupaten Natuna berisiko mengalami tujuh macam bencana, mulai dari banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem (angin kencang), gelombang ekstrem dan abrasi, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kekeringan, hingga tanah longsor.
Dari ketujuh bencana tersebut, karhutla, banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, dan abrasi merupakan bencana yang berisiko tinggi terjadi.
Data tersebut juga diperkuat dengan jumlah kejadian yang telah ditangani oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna pada tahun 2022 dan 2023.
Dari kejadian yang ditangani BPBD Natuna tahun 2022, bencana yang kerap terjadi yakni banjir dengan jumlah 35 kejadian, kemudian karhutla sebanyak 33 kejadian, cuaca ekstrem 16 kejadian, gelombang ekstrem dan abrasi enam kejadian, tanah longsor empat kejadian, banjir bandang dua kejadian, dan kekeringan nihil.