Pada semester kedua 2023, sebanyak 86 persen responden melakukan pembayaran digital. Aktivitas keuangan lain yang juga dilakukan, baik secara digital maupun konvensional adalah membayar kredit (37 persen), investasi (25 persen), dan asuransi (24 persen).
Berdasarkan survei Jakpat, tiga dari empat responden menggunakan dompet digital sebagai metode pembayaran digital, disusul mobile atau internet banking (45 persen), dan pay later (25 persen).
E-wallet menjadi metode pembayaran digital populer di mana responden menggunakannya saat belanja daring atau ketika bertransaksi langsung seperti di restoran, supermarket, dan lain-lain.
Namun, Aska mengungkapkan seringkali gaji dan tabungan sudah banyak tergerus oleh kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup. Di sisi lain, ada kemungkinan kenaikan pendapatan kalah dengan biaya hidup yang naik lebih cepat dan lebih tinggi.
“Dengan pertimbangan gaji sebulan yang bisa habis dalam waktu kurang dari sebulan, mereka pun mulai beralih ke fitur pay later sebagai solusinya,” ucap Aska.
Tiga teratas produk investasi yang dimiliki responden Jakpat pada semester kedua 2023 adalah reksadana (42 persen), deposito (36 persen), dan saham (32 persen). Kripto dan Surat Berharga Nasional seperti obligasi dan sukuk juga masih diminati.
Soal kredit, sebanyak 66 persen responden yang memiliki tagihan di luar kebutuhan rumah tangga mengaku membayar pay later tiap bulan. Angsuran lain di antaranya kredit pemilikan rumah (25 persen), pinjaman online (22 persen), dan kendaraan bermotor (22 persen).
Sementara, satu dari empat responden memiliki asuransi. Beberapa jenis asuransi yang dimiliki adalah asuransi kesehatan (80 persen), asuransi jiwa (55 persen), dan dana pensiun (39 persen).