BPS Sumsel sebut jumlah usaha pertanian capai 1,18 juta unit

id BPS Sumsel,Sensus pertanian 2023,Petani sumsel,Sumsel,Jumlah usaha pertanian

BPS Sumsel sebut jumlah usaha pertanian capai 1,18 juta unit

Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto saat merilis hasil Sensus Pertanian 2023 di Palembang, Senin (04/12/2023). (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Selatan mencatat berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 jumlah usaha pertanian di wilayah itu mencapai 1,18 juta unit.

Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto saat merilis hasil Sensus Pertanian 2023 di Palembang, Senin, mengatakan jumlah usaha pertanian di Sumsel mencapai 1.185.289 unit dengan rincian jumlah usaha pertanian perorangan (UTP) sebanyak 1.185.289 unit, perusahaan pertanian berbadan hukum (UPB) sebanyak 230 unit, dan usaha pertanian lainnya (UTL) sebanyak 131 unit.

Ia menjelaskan UTP paling banyak itu terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak 177.155 unit, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur sebanyak 147.512 unit, dan Banyuasin 123.726 unit. Sedangkan, UTP paling sedikit itu terdapat di Kota Palembang sebanyak 10.196 unit.

“Kota Palembang menjadi jumlah UTP paling sedikit dikarenakan memang wilayah perkotaan yang minim dengan lahan pertanian. Akan tetapi, Kota Palembang menjadi jumlah UTP urban farming tertinggi di Sumsel sebanyak 83 unit,” jelasnya.

Kemudian, untuk jumlah UPB yang paling banyak di Sumsel adalah Kabupaten Banyuasin sebanyak 55 unit, Musi Banyuasin sebanyak 40 unit, dan OKI sebanyak 28 unit. Sedangkan, jumlah UTL yang paling banyak di Sumsel adalah Kabupaten Lahat sebanyak 33 unit, Musi Banyuasin sebanyak 32 unit, OKI sebanyak 15 unit.

Ia mengatakan angka usaha pertanian tersebut mengalami penurunan 1,66 persen jika dibandingkan pada Tahun 2013 sebanyak 1,20 juta unit.

Penurunan tersebut disebabkan salah satunya diakibatkan dari regenerasi petani untuk kalangan milenial atau petani berusia 19-35 tahun. Oleh sebab itu, kondisi tersebut menjadi tantangan ke depan bagi Provinsi Sumsel yang menjadi salah satu daerah aktif di sektor pertanian.

“Tantangan untuk membangun pertanian ke depan itu sumber daya manusia (SDM). Sebab, generasi muda saat ini cendurung fokus ke pekerjaan lain,” kata Wahyu.