Kemenkumham Sumsel pamerkan kekayaan intelektual di ajang "Merek Festival"

id Kemenkumham Sumsel, pamerkan, produk kekayaan intelektual, ki, merek festival, pamerkan blongket blongket, jumputan, t

Kemenkumham Sumsel pamerkan kekayaan intelektual di ajang "Merek Festival"

Produk kain jumputan sentra UMKM Tuan Kentang Palembang. (ANTARA/Yudi Abdullah/23)

Palembang (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan memamerkan produk kekayaan intelektual dari beberapa kabupaten dan kota pada 'Merek Festival' di Jakarta 23-25 Oktober 2023.

Produk kekayaan intelektual yang dipamerkan berupa pakaian khas daerah dan kopi dari Kota Palembang, Pagaralam, Kabupaten Muara Enim, dan Musi Banyuasin, kata Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya di Palembang, Selasa.

Dia menjelaskan produk kekayaan intelektual dari pengerajin UMKM Tuan Kentang Palembang yang dipamerkan dalam 'Merek Festival 2023' itu seperti kain jumputan, blongsong songket (blongket), tanjak, dan rumpak.

Sedangkan produk kekayaan intelektual Kabupaten Musi Banyuasin yang dipamerkan pada ajang nasional itu seperti kain gambo toman, serta kopi robusta semendo Kabupaten Muara Enim, dan kopi robusta Kota Pagaralam.

"Kami turut berpartisipasi dalam gelaran Merek Festival 2023 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di Lapangan Merah Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta hingga 25 Oktober 2023," ujar Kakanwil Ilham.

Sementara Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Min Usihen sebelumnya pada pembukaan Merek Festival 2023 menjelaskan bahwa dalam pameran tahun ini tercatat 45 kios (booth) milik pelaku usaha lokal menyemarakkan kegiatan 'Brand Exhibition' itu.

Merek Festival dengan tema 'Cinta Lokal Sentuhan Global: Merek Kita, Cerita Kita Bangga di Panggung Dunia' merupakan puncak rangkaian kegiatan penutupan Tahun Tematik Merek 2023 dan penetapan tahun 2024 sebagai Tahun Tematik Indikasi Geografis,” ujarnya.

Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran para pelaku usaha agar memanfaatkan pelindungan merek, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih luas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Adapun dalam kegiatan itu melibatkan beberapa merek lokal dari berbagai kategori, seperti kuliner, perawatan kulit (skincare), fesyen, kerajinan, dan produk-produk indikasi geografis dari berbagai daerah di Indonesia.

Tidak hanya melibatkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), tetapi juga merek-merek Indonesia yang telah melebarkan pasar di kancah internasional.

Keragaman merek-merek kebanggaan Indonesia yang hadir dalam Merek Festival 2023 menunjukkan bahwa negara memiliki potensi ekonomi dan daya kreativitas yang besar.

“Exposure terhadap merek-merek ini diharapkan dapat mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing baik di pasar domestik maupun di pasar global,” jelasnya.

Melalui pameran itu diharapkan dapat mendorong tumbuhnya perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga berdampak pada pengurangan kemiskinan di Indonesia.

Selain menyelenggarakan Brand Exhibition, Merek Festival 2023 juga menyelenggarakan business matching yang mempertemukan para pemilik bisnis dengan para calon mitra bisnisnya.

Lebih lanjut, DJKI juga mempersiapkan para ahli di bidang kekayaan intelektual untuk memberikan konsultasi di bidang merek, paten, desain industri, dan hak cipta.

Tidak hanya itu, DJKI juga menyediakan fasilitas pendaftaran merek dan pencatatan ciptaan gratis kepada para pelaku UMKM dengan kuota terbatas selama berlangsungnya kegiatan 'Merek Festival', ujar Dirjen Min Usihen.