Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatra Selatan menyiapkan mitigasi untuk mencegah banjir jelang musim yang diprediksi pada bulan November 2023.
“Kami sudah menyiapkan segala kemungkinan dalam menghadapi banjir pada musim hujan yang diprediksi pada bulan November 2023,” kata Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa di Palembang, Minggu.
Ia menjelaskan, untuk mencegah terjadi banjir, pihaknya mengoptimalkan fungsi dari kolam retensi yang ada di kota itu, dengan cara melakukan pengerukan guna memperdalam dalam kolam-kolam itu.
”Pengerukan ini sebagai upaya mencegah banjir saat musim hujan nanti,pengerukan sedimen lumpur dan sampah dengan alat berat akan dilakukan secara masif,” jelasnya.
Kemudian, mengumpulkan para camat dari 18 kecamatan di Kota Palembang, untuk melakukan sosialisasi tanggap banjir kepada warga hingga memetakan kawasan yang berpotensi genangan air.
“Dalam waktu dekat, saya akan mengumpulkan semua camat untuk melakukan pemetaan kawasan yang rawan banjir,” ujarnya.
Selain, kata Dewa, pada musim hujan itu juga diprediksi disertai angin kencang tentunya akan berpotensi pada pohon tua yang banyak tersebar di jalan jalan utama di kota itu.
“Bila perlu akan ada pemangkasan pohon yang berpotensi.tumbang agar tidak membahayakan pengguna jalan,” kata dia.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumsel memperkirakan musim hujan di wilayah itu dimulai pada bulan November 2023.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel Wandayantolis mengatakan prakiraan hujan itu berdasarkan pemodelan dan instrumen yang digunakan oleh BMKG dan terlihat ada peningkatan potensi awan yang berpotensi hujan pada November 2023. Tetapi pada akhir transisi membuat potensi awan dan hujan akan cukup banyak di wilayah Sumsel sehingga karhutla akan selesai.
"Akan menjadi salah satu instrumen berakhirnya episode asap di Sumsel. Itu (hujan) akan bertahan sampai dengan Februari 2024, tapi dari segi pola musim di Sumsel itu secara umum sebenarnya Oktober sudah musim hujan. Karena adanya El Nino, curah hujan ini mundur 10 sampai 30 hari dari biasanya sehingga baru akan mulai terlihat adanya hujan secara sporadis di beberapa wilayah Sumsel pada akhir Oktober," jelasnya.