Wabup OKU Timur: Kemiskinan ekstrem bisa ditanggulangi dengan pola hidup tepat
Martapura (ANTARA) - Wakil Bupati Ogan Komering Ulu OKU (OKU) Timur, Sumatra Selatan Adi Nugraha Purna Yudha menyebutkan bahwa kemiskinan ekstrem bisa ditanggulangi dengan cara menerapkan pola hidup yang tepat.
"Cara ini bisa diterapkan oleh seluruh masyarakat Kabupaten OKU Timur," kata Wabup Adi Nugraha Purna Yudha dalam Rapat Tim Koordinasi Penanganan Kemiskinan Daerah (TKPD) Kabupaten OKU Timur tahun 2023 di Martapura, Rabu.
Dia menyampaikan bahwa Kabupaten OKU Timur masuk peringkat tiga se-Sumsel terkait angka kemiskinan ekstrim yang disebabkan karena faktor banyak masyarakat bergaya hidup konsumtif.
Untuk itu, ia menginstruksikan dinas terkait untuk memberikan edukasi tentang pola hidup yang tepat kepada masyarakat, salah satunya dengan belajar menjadi konsumen.
Masyarakat bisa belajar beternak, menanam sayur-sayuran dan buah-buahan di lingkungan tempat tinggalnya sehingga dapat bertahan dan pemenuhan gizi untuk keluarga. "Yang pertama yang harus kita rubah yaitu mindset masyarakat dari produsen menjadi konsumen minimal untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri," katanya.
Sebagai bentuk dukungan, kata dia, pemerintah daerah telah membantu masyarakat dalam memenuhi bibit buah dan sayuran, termasuk benih ikan untuk dibudidayakan di pekarangan rumah.
"Kalau cara ini diterapkan oleh seluruh masyarakat diyakini kemiskinan ekstrim di OKU Timur dapat turun drastis," ujarnya.
Sementara, Kepala Bappeda dan Litbang OKU Timur Maryus Markus Firdaus menyampaikan bahwa berdasarkan data BPS jumlah penduduk miskin ekstrim di daerahnya pada 2021 menyentuh angka 0,6 persen.
"Salah satu cara untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem di OKU Timur yaitu perlu monitoring dan melibatkan semua OPD terkait," ujar dia.
"Cara ini bisa diterapkan oleh seluruh masyarakat Kabupaten OKU Timur," kata Wabup Adi Nugraha Purna Yudha dalam Rapat Tim Koordinasi Penanganan Kemiskinan Daerah (TKPD) Kabupaten OKU Timur tahun 2023 di Martapura, Rabu.
Dia menyampaikan bahwa Kabupaten OKU Timur masuk peringkat tiga se-Sumsel terkait angka kemiskinan ekstrim yang disebabkan karena faktor banyak masyarakat bergaya hidup konsumtif.
Untuk itu, ia menginstruksikan dinas terkait untuk memberikan edukasi tentang pola hidup yang tepat kepada masyarakat, salah satunya dengan belajar menjadi konsumen.
Masyarakat bisa belajar beternak, menanam sayur-sayuran dan buah-buahan di lingkungan tempat tinggalnya sehingga dapat bertahan dan pemenuhan gizi untuk keluarga. "Yang pertama yang harus kita rubah yaitu mindset masyarakat dari produsen menjadi konsumen minimal untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri," katanya.
Sebagai bentuk dukungan, kata dia, pemerintah daerah telah membantu masyarakat dalam memenuhi bibit buah dan sayuran, termasuk benih ikan untuk dibudidayakan di pekarangan rumah.
"Kalau cara ini diterapkan oleh seluruh masyarakat diyakini kemiskinan ekstrim di OKU Timur dapat turun drastis," ujarnya.
Sementara, Kepala Bappeda dan Litbang OKU Timur Maryus Markus Firdaus menyampaikan bahwa berdasarkan data BPS jumlah penduduk miskin ekstrim di daerahnya pada 2021 menyentuh angka 0,6 persen.
"Salah satu cara untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem di OKU Timur yaitu perlu monitoring dan melibatkan semua OPD terkait," ujar dia.