Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pelaku UMKM yang berjualan di pusat grosir busana terbesar se-Asia Tenggara yakni Tanah Abang mengalami penurunan omset akibat kalah bersaing dengan produk asal luar negeri yang dijual murah melalui platform online.
“Tadi kami berdiskusi apakah mereka karena tidak bertransformasi dari jualan di pasar ke online. Ternyata mereka juga sudah melakukan transformasi. Mereka sudah jualan di online tapi mereka tidak bisa bersaing,” kata MenKopUKM Teten seusai sidak di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Selasa.
Menteri Teten menuturkan bahwa omset pedagang Tanah Abang pada saat-saat tertentu seperti Lebaran dan tahun baru memang mengalami peningkatan, namun selain itu omset pedagang turun rata-rata di atas 50 persen dan dikhawatirkan akan berlangsung sepanjang tahun. Pedagang pun telah mencoba untuk berjualan secara online namun masih sepi.
“Saya berkesimpulan produk yang dijual oleh mereka tidak bisa bersaing karena ada produk-produk impor yang dijual dengan harga sangat murahi,” ucapnya.
Berdasarkan diskusi Teten dengan PD Pasar Jaya selaku pengelola Pasar Tanah Abang diketahui bahwa penurunan omset juga terjadi akibat pedagang-pedagang daerah yang biasanya berbelanja di Tanah Abang tidak lagi berbelanja dalam jumlah besar.