Sebanyak 2.087 tenaga pelayanan kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan COVID-19 meninggal sampai 21 April, 2022 termasuk 751 dokter, 670 perawat, 398 bidan, 51 tenaga lab medis, 46 apoteker dan profesi bidang kesehatan lainnya.
Penanganan pandemi COVID-19 dipimpin Presiden Jokowi mendapat penghargaan dan pujian dari WHO dan komunitas internasional secara luas yang bakal menjadi legacy, warisan kepemimpinannya kelak.
Di tengah ancaman resesi global, terutama akibat Perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan distorsi rantai pasok bahan pangan dan energi, ekonomi RI masih mampu tumbuh 5,3 persen pada kuartal I tahun 2023.
Sebelumnya di tengah terpaan COVID-19, ekonomi Indonesia terkontraksi sampai minus 5,32 persen kuartal II, 2020, minus 3,49 persen kuartal III dan minus 2,19 persen kuartal IV walau bangkit lagi menjadi plus 3,69 persen 2021 dan 5,31 persen pada 2022.
Pertumbuhan ekonomi RI pada awal-awal pandemi COVID-19 sejak Maret 2020 juga tak lebih buruk dari AS yang terkontraksi sampai minus 30 persen, UE rata-rata minus 10 persen, dan Malaysia dan Singapura minus belasan persen pada waktu sama.
Pemerintah RI terbukti telah memilih “jalan yang benar”, mengambil kebijakan cermat, terukur, ditelaah dari berbagai sisi, tidak grasa-grusu, teguh, dan tetap fokus menghadapi tekanan dari sana-sini.
Setelah terbukti sukses bahu-membahu dalam perang melawan COVID-19, kini tiba waktunya bagi segenap elemen bangsa bersama Pemerintah untuk kembali bangkit bersama-sama membangun negeri.