Sedangkan untuk uang pengganti yang dibebankan kepada para terdakwa berbeda, masing-masing untuk Husni Thamrin sebesar Rp299 juta, Ulil Umidi dan Okti Fitriani dikenakan uang pengganti sebesar Rp120 juta.
"Untuk uang pengganti tidak perlu dibayar karena telah disetor ke kas negara," kata majelis hakim.
Sementara itu, untuk kerugian keuangan negara yang telah pulih sejak jilid pertama perkara ini sesuai keterangan ahli dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu sebesar Rp968 juta, sesuai dengan hasil perhitungan kerugian keuangan negara oleh BPKP Perwakilan Provinsi Bengkulu Nomor: SR-0246/PW06/5/2019 tanggal 01 Oktober 2019.
Vonis yang dijatuhkan majelis hakim itu lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yang pada sidang sebelumnya menuntut ketiga terdakwa masing-masing hukuman penjara selama satu tahun enam bulan dan denda masing-masing Rp50 juta subsider enam bulan penjara.