Pelemahan rupiah berpeluang berlanjut pada hari Kamis

id Rupiah,Dolar AS,Nilai Tukar,Kurs,Obligasi AS,berita sumsel, berita palembang

Pelemahan rupiah berpeluang berlanjut pada hari Kamis

Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023). (ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom/pri.)

Jakarta (ANTARA) - Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS berpeluang berlanjut pada hari Kamis (8/6) seiring kenaikan imbal hasil obligasi AS yang menyiratkan persepsi pelaku pasar bahwa kondisi suku bunga tinggi masih akan dipertahankan di AS.

"Kenaikan imbal hasil obligasi AS dipicu kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Kanada yang di luar ekspektasi semalam, naik 25 bps menjadi 4,75 persen," ucap dia ketika ditanya Antara, di Jakarta, Kamis.

Penaikan suku bunga acuan Bank Sentral Kanada dilakukan dalam rangka menurunkan target inflasi mereka menjadi 2 persen, mengingat sekarang sudah berkisar 4,4 persen.

Berdasarkan survei CME Fed Watch Tool, probabilitas jeda di Juni 2023 menunjukkan penurunan dari sebelumnya di kisaran 80 persen menjadi 66 persen.