Warga Palembang diimbau pilih rute hindari pembangunan jalan layang
Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan mengimbau warga Kota Palembang memilih rute alternatif untuk menghindari kemacetan lalu lintas dampak pengerjaan konstruksi jalan layang menghubungkan Jalan Angkatan 66- Jalan R Soekamto Simpang Sekip Ujung.
Kepala Dinas Provinsi Sumsel Ari Narsa, di Palembang, Senin, mengatakan pengerjaan konstruksi jalan layang diagendakan dimulai pada 8 Februari 2023 hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan.
Pembangunan konstruksi jalan layang tersebut dilakukan tepat pada badan jalan meliputi Jalan Basuki Rahmat- Jalan R Soekamto kemudian Jalan Amphibi - Jalan Angkatan 66.
Oleh sebab itu, menurut dia, pihaknya memprakirakan kemacetan lalu lintas pada ruas jalan tersebut tidak terhindarkan.
“Jadi dengan ini kami mengimbau warga pengguna jalan untuk memilih rute alternatif guna menurunkan potensi atau menghindari kemacetan itu,” kata dia.
Rute alternatif tersebut di antaranya bagi warga melintas dari arah Jalan R Soekamto bisa melintasi Jalan Seduduk Putih, atau arah kawasan bukit golf keluar ke Jalan Veteran.
Kemudian untuk warga dari arah Jalan Angkatan 66 bisa melintasi Jalan Veteran ke bukit golf, ataupun Jalan Sersan Sani mengarah ke Jalan Noerdin Panji.
Ari menyatakan, personel Dishub Sumsel-Dishub Kota Palembang siap diterjunkan ke setiap lokasi untuk mengarahkan para pengemudi kendaraan bermotor.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak menjelaskan, jalan layang ke lima di Kota Palembang itu memiliki desain pembangunan bertipe U Girder, dengan panjang keseluruhan 660 meter, lebar 18,40 meter dan memiliki empat lajur di dua arah.
Dari spesifikasi itu memiliki segmen oprit atau penghubung jalan raya sepanjang 470 meter, di antaranya 160 meter di jalan Basuki Rahmat- 310 meter di Jalan R Sukamto.
Pembangunan jalan layang Sekip Ujung itu di bawah kordinasi Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V menargetkan pengerjaan berlangsung selama 630 hari atau 21 bulan ke depan dengan kontrak pembangunan senilai Rp152 miliar lebih.
“Pembangunan ini diharapkan menjadi solusi mengurai kemacetan di Kota Palembang seiring kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat diperkirakan rampung Desember 2023,” tandasnya.
Kepala Dinas Provinsi Sumsel Ari Narsa, di Palembang, Senin, mengatakan pengerjaan konstruksi jalan layang diagendakan dimulai pada 8 Februari 2023 hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan.
Pembangunan konstruksi jalan layang tersebut dilakukan tepat pada badan jalan meliputi Jalan Basuki Rahmat- Jalan R Soekamto kemudian Jalan Amphibi - Jalan Angkatan 66.
Oleh sebab itu, menurut dia, pihaknya memprakirakan kemacetan lalu lintas pada ruas jalan tersebut tidak terhindarkan.
“Jadi dengan ini kami mengimbau warga pengguna jalan untuk memilih rute alternatif guna menurunkan potensi atau menghindari kemacetan itu,” kata dia.
Rute alternatif tersebut di antaranya bagi warga melintas dari arah Jalan R Soekamto bisa melintasi Jalan Seduduk Putih, atau arah kawasan bukit golf keluar ke Jalan Veteran.
Kemudian untuk warga dari arah Jalan Angkatan 66 bisa melintasi Jalan Veteran ke bukit golf, ataupun Jalan Sersan Sani mengarah ke Jalan Noerdin Panji.
Ari menyatakan, personel Dishub Sumsel-Dishub Kota Palembang siap diterjunkan ke setiap lokasi untuk mengarahkan para pengemudi kendaraan bermotor.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak menjelaskan, jalan layang ke lima di Kota Palembang itu memiliki desain pembangunan bertipe U Girder, dengan panjang keseluruhan 660 meter, lebar 18,40 meter dan memiliki empat lajur di dua arah.
Dari spesifikasi itu memiliki segmen oprit atau penghubung jalan raya sepanjang 470 meter, di antaranya 160 meter di jalan Basuki Rahmat- 310 meter di Jalan R Sukamto.
Pembangunan jalan layang Sekip Ujung itu di bawah kordinasi Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V menargetkan pengerjaan berlangsung selama 630 hari atau 21 bulan ke depan dengan kontrak pembangunan senilai Rp152 miliar lebih.
“Pembangunan ini diharapkan menjadi solusi mengurai kemacetan di Kota Palembang seiring kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat diperkirakan rampung Desember 2023,” tandasnya.