Palembang (ANTARA) - Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sumatera Selatan menyatakan terus membantu mempromosikan pariwisata di 17 Kabupaten dan Kota dalam rovinsi setempat untuk menggeliatkan kembali sektor tersebut setelah terpuruk dampak pandemi COVID-19 dua tahun terakhir.
"Masing-masing kabupaten dan kota di provinsi ini memiliki potensi pariwisata unggulan dan mempunyai daya tarik yang kuat, dengan terus dipromosikan semakin dikenal serta menarik wisatawan nusantara dan mancanegara datang berkunjung," kata Ketua Masata Sumsel Herlan Aspiudin, di Palembang, Ahad.
Dia menjelaskan, selama ini sebagian besar wisatawan hanya mengenal Kota Palembang dengan wisata alam Sungai Musi, sejarah, kuliner pempek, dan wisata budaya karena berada di Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, padahal daerah lain juga memiliki potensi wisata yang cukup indah dan unik.
Kota Lubuklinggau, misalnya, memiliki potensi wisata alam Air Terjun Temam yang bisa ditempuh melalui jalur darat atau dengan bus dari Kota Palembang sekitar 6,5 jam.
Air terjun yang tingginya mencapai 12 meter dan lebar 25 meter itu, sering disebut "Niagara Mini" karena mirip dengan air terjun di Sungai Niagara, Amerika Utara.
Selain Kota Lubuklinggau, ada potensi wisata alam lainnya yang cukup menarik, yakni Gunung Dempo di Kota Pagaralam, dan Gua Putri di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Potensi pariwisata yang ada di wilayah Sumsel tersebut jika dipromosikan dengan baik secara terus-menerus, akan dikenal serta menarik wisatawan nusantara dan mancanegara untuk mengunjunginya, katanya.
Menurut dia, beberapa kegiatan promosi yang dilakukan Masata Sumsel, antara lain, meningkatkan kerja sama dengan biro perjalanan wisata serta pengusaha hotel dan restoran yang ada di dalam dan luar negeri, serta menggelar acara di pusat perbelanjaan modern (mal).
Melalui berbagai upaya untuk mempromosikan pariwisata 17 kabupaten/kota di wilayah Sumsel, kunjungan wisatawan dapat meningkat atau minimal sama dengan sebelum pandemi yang mencapai satu juta orang per tahun, kata Herlan.