Palembang (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2O21 di Jakarta, Selasa.
Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk, Apollonius Andwie dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Palembang, Selasa, menjelaskan dalam RUPS tersebut, pemegang saham menyetujui penggunaan 100 persen laba bersih perseroan tahun 2021 senilai Rp7,9 triliun sebagai dividen.
Selain ditetapkannya penggunaan laba bersih, melalui RUPS ini disetujui pula laporan tahunan, disahkannya laporan keuangan konsolidasian perseroan, disetujuinya Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, disahkannya Laporan Tahunan Keuangan dan Pelaksanaan Program Tanppunp Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2021.
Lalu ditetapkannya tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2021 dan gaji/honorarium berikut fasilitas dan tunjangan Tahun Buku 2022, serta disetujuinya penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Tahun Buku 2022, dan perubahan Anpparan Dasar Perseroan.
Dalam RUPS ini, para pemegang saham juga menyetujui tidak adanya usulan perubahan susunan pengurus Perseroan.
Pada tahun 2021, PTBA mencatatkan kinerja positif dari segi operasional maupun keuangan. Produksi batu bara Perseroan mencapai 30,0 juta ton dengan angkutan kereta api sebesar 25,4 juta ton dan penjualan batu bara sebesar 28,4 juta ton.
Sementara pendapatan mencapai Rp29,3 triliun dengan laba bersih sebesar Rp7,9 triliun. Laba bersih ini sekaligus menjadi capaian laba bersih tertinggi sepanjang sejarah perseroan beroperasi.
PTBA juga berhasil mengalihkan saham treasuri sejumlah Rp3O3.148.1OO lembar pada harga Rp2.280 per lembar saham dengan dana diterima Perseroan diluar biaya pengalihan sebesar Rp691.177.668.OOO.
Selain itu, PTBA berhasil meraih 46 penghargaan bergengsi di sepanjang 2021. Beberapa penghargaan di antaranya penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) kategori Emas, SG Championship Award in Corporate Governance Reporting dan 3G ESG Championship Award, serta penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim).
Progres Proyek Pengembangan
Kinerja Gemilang
PTBA melanjutkan kinerja gemilang dalam tiga bulan pertama atau pada triwulan I Tahun 2022 berhasil membukukan laba bersih senilai Rp2,28 triliun atau tumbuh signifikan 355 persen secara year on year (yoy) dari capaian tahun 2021 senilai Rp500,52 miliar.
Pencapaian gemilang ini didukung kinerja operasional Perseroan yang solid di sepanjang triwulan I 2022.
Kemudian mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, serta perseroan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal.
Sementara pendapatan usaha mencapai Rp8,21 triliun atau tumbuh 105 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp3,99 triliun. Sedangkan total aset Perseroan tumbuh 8 persen dari Rp36,12 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp38,99 triliun per 31 Maret 2022.
Kemudian secara year on year, produksi batu bara Perseroan sepanjang triwulan I 2022 meningkat 40 persen menjadi 6,34 juta ton, sedangkan volume angkutan batu bara meningkat 16 persen atau menjadi 6,17 juta ton. Kenaikan produksi dan volume angkutan batu bara ini diikuti pula oleh kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 18 persen atau menjadi 6,97 juta ton.
Perseroan juga menargetkan produksi batu bara sebesar 36,41 juta ton dan target angkutan sebesar 31,50 juta ton untuk tahun 2022. Sedangkan untuk volume penjualan batu bara 2022, menargetkan peningkatan menjadi 37,10 juta ton.
Oleh karena itu, seiring terbitnya Perpres 109 tahun 2020 yang ditandatangani pada 17 November 2020 oleh Presiden Joko Widodo, menjadikan dua proyek PTBA masuk menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN), di antaranya hilirisasi gasifikasi batu bara di Tanjung Enim dan kawasan industri - Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) - Tanjung Enim.
PTBA, Pertamina, dan Air Products & Chemicals Inc (APCI) telah menggelar groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) pada 24 Januari 2022 di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Kegiatan ini dihadiri dan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Proyek Strategis Nasional ini akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun, dengan mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar USD 2,3 miliar atau setara Rp32,9 triliun. Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG sebesar 1 juta ton per tahun.
PLTU Mulut Tambang Sumsel-8
Sementara PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x620 MW merupakan proyek strategis PTBA dengan nilai mencapai US$ 1,68 miliar. PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35 ribu MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP).
PT HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd. Progres pembangunan proyek PLTU yang nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun ini telah mencapai penyelesaian konstruksi sebesar 96,57 persen. Pembangkit listrik ini diharapkan bisa beroperasi penuh secara komersial pada tahun 2022 ini.
PLTU Sumsel 8 memanfaatkan teknologi PLTU ramah lingkungan supercritical. PLTU juga menerapkan teknolgi flue gas desulfurization (FGD) yang berfungsi meminimalisasi sulfur dioksida (SO2) dari emisi gas buang PLTU.
Sedangkan ekspansi bisnis perusahaan ke sektor energi baru dan terbarukan juga terus bergulir. Salah satu wujud pengembangannya yakni PLTS di Bandara Soekarno Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PLTS tersebut terdiri dari 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). PLTS beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020.
Perseroan saat ini juga akan mengembangan PLTS di area lahan pasca tambang Perseroan yakni
PLTS di Tanjung Enim dengan kapasitas terpasang sampai dengan 200 MW dan total area 224 Hektare (Ha), PLTS di Ombilin dengan kapasitas 200 MW dan total area 201 Ha, dan PLTS di Bantuas, Kalimantan Timur, dengan kapasitas sampai 200 MW.
Selain itu, PTBA bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga tengah melakukan penjajakan potensi kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di jalan tol Jasa Marga Group yang ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pada 2 Februari 2022.
Salah satu wujud implementasi dari penandatanganan MoU tersebut yakni groundbreaking PLTS di Jalan Tol Bali Mandara pada 5 Maret 2022. Memiliki kapasitas 400 kilowatt peak (kWp), pembangunan PLTS yang akan dibangun melalui anak perusahaan PTBA, PT Bukit Energi Investama ini menjadi wujud konkret komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi karbon global sekaligus dukungan terhadap presidensi G20 Indonesia yang akan dilaksanakan di Bali pada November 2022.
PTBA juga bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api dengan kapasitas 72 juta ton/tahun pada tahun 2026 yang terdiri dari
pengembangan jalur baru Tanjung Enim – Arah Utara, pengembangan angkutan batu bara Tanjung Enim - Keramasan dengan kapasitas 20 juta ton/tahun yang dibangun oleh PT KAI (Dermaga) dan PTBA (Train Loading System dan Coal Handling Facility) direncanakan akan beroperasi pada triwulan IV 2024.
Di samping itu, juga dikembangkan angkutan batu bara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton/tahun dan direncanakan akan beroperasi pada triwulan III 2026, dimana fasilitas nantinya akan dipergunakan untuk mendukung Kerja Sama Sinergi BUMN Rantai Pasokan Batu Bara untuk Meningkatkan Ketahanan Kelistrikan Nasional. Penandatanganan Head of Agreement telah dilakukan oleh PTBA, KAI, dan PLN pada 16 Februari 2022.
Lalu pengembangan fasilitas eksisting Tanjung Enim - Arah Utara yakni Dermaga Kertapati, pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 5 juta ton per tahun telah berhasil dioperasikan sejak triwulan I 2020 dan telah ditingkatkan menjadi kapasitas 7 juta ton pada triwulan IV 2021. Tanjung Enim – Arah Selatan Tarahan-1, pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 25 juta ton/tahun pada triwulan II 2021.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Pada 2021, PTBA telah menyalurkan dana usaha mikro kecil (UNK) senilai Rp5,5 miliar yang ditujukan pada sektor perdagangan, jasa, perikanan, industri, dan perkebunan. Sebanyak 127 mitra tercatat sebagai UMK binaan baru dan 240 mitra berhasil menjadi UNK binaan naik kelas.
Tidak hanya itu, PTBA juga menyalurkan dana tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sebanyak Rp166,2 miliar. Dana ini ditujukan untuk beberapa pilar yaitu sosial sebesar Rp9O,2 miliar, ekonomi sebesar Rp29,9 miliar, lingkungan sebesar Rp31,9 miliar, serta hukum dan tata kelola sebesar Rp14,2 miliar. (Rel/D019/I016)
Bagi dividen 100 persen laba bersih, PTBA tebar Rp7,9 triliun
Dalam RUPS ini, para pemegang saham juga menyetujui tidak adanya usulan perubahan susunan pengurus Perseroan.