Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mengutamakan tindakan pencegahan dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan dengan mengoptimalkan peran masyarakat.
Wakil Bupati OKI Dja’far Shodiq di Kayuagung, Jumat, mengatakan pemkab menilai pendeteksian dini menjadi salah satu cara paling jitu untuk mencegah kebakaran hutan (Karhutla).
"Metode ini sudah diedukasikan kepada Masyarakat Peduli Api (MPA), Karang Taruna dan lembaga kemitraan," kata dia.
Oleh karena itu semua pihak agar bahu membahu meningkatkan kewaspadaan melalui pencegahan yang terkoordinasi antarpihak sehingga target OKI bebas asap bisa tercapai.
“Tanpa kerja sama semua pihak maka usaha yang kita lakukan akan sia-sia. Kerja kolaborasi tidak akan dapat terlaksana dengan baik,” ujar Dja’far.
Untuk mengoptimalkan upaya pencegahan karhutla ini, Pemkab OKI sudah melaksanakan apel siaga Satgas Karhutla hingga pemantauan sarana dan prasarana milik perusahaan perkebunan dalam menghadapi potensi bahaya.
“Karhutla hingga kini masih menjadi ancaman, terutama di musim kemarau. Meski saat ini masih musim hujan, tapi inilah saat yang tepat untuk bersiap,” kata dia.
Sebelumnya, Kabupaten OKI sempat mengalami kebakaran hebat pada 2015 dengan menghanguskan lahan ratusan ribu hektare. Kondisi ini menyebabkan bencana kabut asap, hingga warga setempat terpaksa mengungsi.
Fire Operation Management Head APP Sinar Mas Region OKI Mares Prabadi menjelaskan dalam menghadapi musim kemarau tahun ini perusahaan menggunakan sistem penanggulangan kebakaran terpadu yang terdiri dari pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respon cepat.
“TRC merupakan bagian dari upaya respon cepat yang kami miliki. Tim ini sudah terlatih untuk dapat diterjunkan langsung ke lokasi kebakaran dari helikopter,” ujar Mares.
Respon cepat ini untuk mengurangi resiko kebakaran, yang mana semakin cepat tim datang untuk memadamkan api maka semakin kecil luasan kebakaran.
“TRC dengan helikopter merupakan kombinasi terbaik saat ini yang ada untuk respon cepat karhutla,” kata dia.
Berita Terkait
BMKG: Sistem informasi hidro-meteorologi RI layak jadi percontohan
Rabu, 24 April 2024 8:12 Wib
Pemprov Sumsel raih penghargaan Clean Air Championship Awards 2024
Senin, 1 April 2024 19:31 Wib
Siaga lebih awal, BPBD Sumsel prioritaskan penanganan karhutla di 4 daerah
Kamis, 21 Maret 2024 21:50 Wib
14 titik panas di Sumatera Selatan, lokasi di lahan non gambut
Kamis, 21 Maret 2024 13:00 Wib
BMKG deteksi 19 titik panas di Sumut
Selasa, 19 Maret 2024 15:09 Wib
Pj Gubernur Sumsel pertahankan pola penanganan karhutla 2023
Jumat, 15 Maret 2024 21:03 Wib
Cegah karhutla, Pemerintah intensifkan pembasahan gambut
Kamis, 14 Maret 2024 15:37 Wib
Riau daerah pertama status siaga darurat karhutla 2024
Kamis, 14 Maret 2024 9:00 Wib