Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan menyebutkan operasional helikopter untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu berakhir 20 November 2024.
Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Selasa, mengatakan penghentian operasional helikopter itu berakhir pada 20 November 2024. Operasional helikopter itu tidak dilakukan, sebab saat ini Sumsel telah memasuki musim hujan.
Ia menjelaskan dari enam unit helikopter yang operasional sepekan terakhir, tiga di antaranya sudah habis jam terbang. Perpanjangan kontrak operasional helikopter itu dilakukan per 100 jam dengan waktu maksimal 300 jam terbang.
"Terhitung hari ini masih ada tiga helikopter yang operasional karena karhutla masih ada di beberapa wilayah, tapi tak sebanyak musim kemarau kemarin. Saat ini hanya beberapa titik saja, terlebih sudah turun hujan dan membuat lahan basah," katanya.
Dalam pemadaman karhutla, Sabtu (16/11), dua helikopter dikerahkan untuk memadamkan wilayah Pangkalan Lampam, OKI dan Penukal Utara, PALI. Kedua wilayah itu dilakukan 33 kali water bombing. Hingga akhir pemadaman, kondisinya masih berasap.
"Iya, masih ada karhutla, dikerahkan dua helikopter untuk memadamkan kemarin. Sedangkan satu helikopter lainnya sedang dilakukan maintenance," katanya.
Secara keseluruhan, jumlah helikopter bantuan untuk karhutla tahun ini sebanyak 17 unit. Empat helikopter dipakai untuk patroli udara dan 13 helikopter untuk water bombing.*