Desa Quran Palembang bina 400 santri yatim piatu penghafal Al Quran

id Desa Quran,gubernur sumsel,rumah tahfidz,desa quran palembang

Desa Quran Palembang bina 400 santri yatim  piatu penghafal Al Quran

Gubernur Sumsel Herman Deru berbincang dengan santri yang berdomisili di lokasi bercocok tanam Desa Quran, Kecamatan Kalidoni Palembang, Kamis (14/4/22). (ANTARA/HO-Pemprov Sumsel)

Palembang (ANTARA) - Desa Quran di Kecamatan Kalidoni Palembang, Sumatera Selatan, membina 400 santri penghafal Al Quran yang merupakan anak yatim piatu dan dhuafa.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapresiasi langkah yang diambil salah seorang donatur yang telah mewakafkan lahan untuk dijadikan sarana belajar bagi para santri tersebut.

“Ini luar biasa, dan benar-benar menginspirasi. Bagaimana seorang pewakaf yang berprofesi sebagai guru mau menyumbangkan lahannya untuk digunakan bagi kemaslahatan umat,” kata Herman Deru setelah meresmikan Desa Quran tersebut di Palembang, Kamis.

Konsep yang diusung dari Desa Quran ini, menurutnya patut dicontoh, yang mana aktivitas menghapal Al Quran dilakukan sejalan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Anak-anak usia belia ini diupayakan mendapatkan kenyamanan dalam beraktivitas menghapal Al Quran.

Oleh karena itu, Herman Deru mengajak semua pihak untuk terlibat dalam membesarkan Desa Quran ini disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Semisal, BUMN dan BUMD mau membantu tentunya akan diterima dengan senang hati, kata dia.

Apalagi, konsep yang diusung di pusat pendidikan Al Quran ini berbeda dari tempat-tempat lain, yang mana juga disediakan ruang bagi santri untuk berwirausaha dan bercocok tanam.

“Sesungguhnya inilah yang diinginkan, yakni bagaimana menyiapkan generasi mendatang yang tangguh dan berdaya saing,” kata dia.

Para generasi mudah harus dibekali dengan ilmu agama agar berakhlak mulia. Menurutnya, menjadi sia-sia jika pintar tapi berakhlak buruk.

Ke depan, apa yang digagas Yayasan Rumah Tahfidz Yatim Duafa (RTYD) ini diharapkan dapat diduplikasi oleh kabupaten/kota di Sumsel.

Ini sejalan dengan program Pemprov Sumsel “Satu Desa, Satu Rumah Tahfidz” yang saat ini sudah berdiri sekitar 3.500 unit di 17 kabupaten/kota.*