"Tanggung jawab Kostrad itu sebagai pasukan tempur, jadi lebih dominan ke profesionalisme prajurit. Memang di situ juga punya asisten teritorial, bisa juga mengerjakan untuk di daerah-daerah yang jangkauan basis. Tapi secara umum saya pikir tugas di situ adalah profesionalisme prajurit," kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak saat ditemui di Media Center Korem 163/Wira Satya Denpasar, Bali, Senin.
Ia mengatakan tugas Kostrad yang akan diembannya juga berfokus untuk bagaimana meningkatkan kemampuan prajurit-prajurit jika dihadapkan dengan ancaman-ancaman saat ini dan ke depan.
"Ya tugas tentara bagaimana sekarang misalnya sedang jadi pembicaraan, sebenarnya bukan pembicaraan sekarang saat ini saja, tetapi sudah lama, tentang penugasan yang sedang dievaluasi oleh Panglima TNI dan juga KASAD tentang di Papua. Bagaimana teknis yang baik, itu mungkin yang akan coba diskusikan sehingga mendapatkan suatu SOP yang baik," jelasnya.
Untuk itu terkait hal tersebut, tetap berfokus pada bagaimana mempertahankan negara kesatuan ini dan kemampuan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) untuk menghadapi musuh dari luar.
Sementara terkait ada atau tidaknya ancaman dari luar untuk wilayah Indonesia, Pangdam IX/Udayana menyebutkan seperti laut China Selatan, Laut Ambalat, Papua dan Aceh.
"Itu memang banyak dari sektor laut. Mungkin yang darat ya Papua. Ada lima wilayah yang memang perlu diaktifkan," katanya.