Jakarta (ANTARA) -
Co-Founder J99xAR Drift School Danny Ferdito menjelaskan, selain untuk menyalurkan hobi otomotif, gelaran tersebut juga digelar demi menemukan talenta drifter muda Indonesia.
"Tujuannya untuk menyaring bakat para drifter baru. Menggunakan sirkuit drift yang mumpuni seperti di J99 Drift Maxx Circuit, menghindari para drifter melakukan aksi di jalanan umum,” ucap Danny dalam siaran resmi, Selasa.
IDS dan IDL musim 2021 telah menentukan Mashadi sebagai juara utama, yang diikuti Carlos Max di posisi kedua dan Stephano Toton di tempat ketiga.
IDS merupakan kompetisi drifting yang menggunakan sistem bracket, di mana para drifter harus mengikuti kualifikasi untuk mencari poin tertinggi. Setelah itu, kompetisi memasuki sistem tournamen dari 32 besar hingga menyisakan satu orang sebagai juara utama.
Selain itu, pada akhir tahun akan dipilih enam orang dari kategori rookie untuk naik kelas ke kategori profesional pada musim 2022. Sistem tersebut diklaim bisa menjaring para pehobi drifting muda yang kelak akan menjadi drifter profesional.
Berbeda dengan IDS, kompetisi IDL digelar menggunakan sistem liga, di mana semua peserta akan saling bertanding dan pemenangnya ditentukan melalui poin tertinggi.
E-Sports dan Drifting Competition
Untuk menemukan bakat drifter, J99xAR Drift School tidak hanya mengajak siswanya berlomba di lintasan sirkuit, melainkan mengasah talenta muda otomotif melalui gelaran E-Sports Competition dan Drifting Competition.
E-Sports Competition dan Drifting Competition akan diselenggarakan dalam enam seri baik secara offline maupun online. Seri kompetisi digital itu juga akan disiarkan secara streaming di platform digital Hub-Motorsport 2.0 guna memberikan hiburan dan informasi otomotif kepada masyarakat secara lebih luas.
Melalui kemitraan strategis dengan Ban Accelera Radial, Velg HSR, BMW Original Parts, MaxxBoxx Lippo Village dan MS Glow For Men, J99xAR Drift School berharap dapat membawa talenta Indonesia menuju pentas internasional.
