Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendorong peningkatan produksi pangan melalui program Sumsel Mandiri Pangan dengan melibatkan warga setempat untuk memanfaatkan lahan sempit hingga pekarangan rumah untuk ditanami beragam tanaman.
Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Jumat, mengatakan, Pemprov mendorong warga memanfaatkan lahan tidur untuk mendukung kebutuhan pangan keluarga.
“Di saat ekonomi keluarga tidak mendukung, maka dapat mengambil dari pekarangan sendiri. Ini tidak bisa dianggap sepele karena pemenuhan gizi itu sangat penting terutama dalam mencetak SDM andal,” kata dia pada acara peresmian Gedung Kantor PC Muslimat NU Pelembang.
Ia mengatakan Pemprov meminta dukungan dari organisasi kemasyarakatan untuk menyukseskan program ini, salah satunya Muslimat NU.
Pemprov berharap para anggota Muslimat NU dapat menjadi pioner program kemandirian pangan ini yakni diawali dengan mengubah cara padang dari semua konsumtif menjadi produktif.
“Muslimat NU memiliki anggota yang banyak, kami harapkan juga membantu sosialisasi ke masyarakat mengenai program kemandirian pangan ini,” kata Herman Deru.
Program Sumsel Mandiri Pangan ini nantinya bermuara pada penurunan angka kemiskinan di Sumsel, serta menekan kasus stunting pada anak akibat kekurangan gizi, kata dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan pemenuhan pangan sangat penting sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif maka manusia memerlukan 45 jenis zat gizi yang diperoleh dari makanan dengan tingkat konsumsi dalam kategori cukup, atau tidak boleh berlebihan apalagi kekurangan, kata dia.
Menurutnya, Sumsel memiliki beragam jenis tanaman sumber karbohidrat seperti umbi-umbian, jagung, ganyong, kentang, pisang, dan berbagai jenis sayuran. Namun pemanfaatannya masih terbatas.
Hal ini karena masih terbatas dan belum secara masif industri pangan di Sumsel.
Oleh karena itu Pemprov Sumsel akan menumbuhkan dan mengembangkan potensi pangan lokal guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan daerah.
Berdasarkan data pada 2020, konsumsi padi-padian di Sumsel masih sangat tinggi yaitu berkisar 111,6 kilogram/kapita per tahun yang didominasi oleh beras sebanyak 92 kilogram/kapita per tahun.
Sedangkan untuk umbi-umbian masih rendah berkisar 15,6 kilogram/kapita per tahun yang didominasi singkong sebanyak 9,7 kilogram/kapita per tahun.
Untuk itu diperlukan peningkatan konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal dan menurunkan konsumsi pangan sumber karbohidrat yaitu beras, kata dia.