Jokowi : 17 bendungan akan diresmikan hingga Desember 2021 perkuat ketahanan pangan

id Presiden Joko Widodo, Bendungan Passiloreng, Kunker Presiden Jokowi, Wajo

Jokowi : 17 bendungan akan diresmikan hingga Desember 2021 perkuat ketahanan pangan

Presiden Joko Widodo pada kunjungan kerja di Sulawesi Selatan dalam rangka peresmian Bendungan Passiloreng dan meninjau vaksinasi COVID-19 bagi siswa di Kabupaten Wajo, Sulsel, Kamis (9/09/2021). ANTARA Foto/HO

Makassar (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan terdapat 17 bendungan yang akan diresmikan hingga Desember tahun 2021 untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

"Sampai Desember ini telah dan akan diselesaikan 17 bendungan dan diharapkan dengan bendungan ini ketahanan pangan bisa kita perkuat dan tingkatkan," ungkapnya pada peresmian Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis.

Orang nomor 1 di Indonesia ini berujar bahwa dalam meningkatkan ketahanan pangan dibutuhkan suplai air, dan hanya akan ada jika memiliki bendungan yang banyak sehingga bisa menyediakan suplai air secara kontinyu dan berkelanjutan.

Salah satunya ialah keberadaan Bendungan Passeloreng dan Bendung Gilireng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Alhamdulillah Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo Provinsi Sulsel yang dibangun tahun 2015, hari ini sudah selesai dan siap difungsikan," katanya.

Bendungan Passiloreng memiliki kapasitas tampung sebanyak 138 juta meter kubik dengan luas genangan 1.258 hektar. Sehingga mampu mengairi sawah seluas 8.500 hektar.

Bendungan ini, kata Jokowi, juga untuk ketahanan air sebab bisa mereduksi banjir Sungai Gilireng 489m/detik.

Selain itu, juga menyediakan air bagus 145 liter/detik yang akan melayani enam kecamatan di Kabupaten Wajo, serta berfungsi untuk konservasi pariwisata serta memberikan alternatif pendapatan baru bagi masyarakat.

"Bendungan Passiloreng merupakan bendungan yang sangat besar sekali, sehingga kita harapkan dengan suplay air yang ada akan meningkatkan frekuensi tanam. Mungkin bisa menjadi 3 atau 2 per tahunnya. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani," urai Presiden Jokowi.