Kayuagung (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumatera Selatan meningkatkan kesiapsiagaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk merespon bertambahnya jumlah titik panas (hotspot) dalam sepekan terakhir.
Kapolda Sumsel Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri dalam kegiatan Apel Kesiapan Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Lapangan Bola Kebun Sumber Sawit Desa Balian, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, Rabu, mengatakan semua pihak terkait saat ini bekerja keras untuk mengurangi jumlah hotspot di OKI.
Dalam apel ini juga dihadiri Tim Reaksi Cepat (TRC) Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas dan Tim Heli Attack (Helitack). Tim Helitack ini memiliki sarana dan prasarana canggih yakni 1 set pompa pemadam Mark-3 Kit yang bisa dibawa saat patroli udara dengan helikopter.
"Saat ini telah ditemukan 120 titik api di wilayah OKI dan semua pihak terkait sedang berupaya keras memadamkannya,” kata Kapolda.
Ia menjelaskan Polda Sumsel dan Kodam II Sriwijaya serta Manggala Agni telah menerjunkan puluhan personelnya untuk mengatasi ratusan titik api tersebut.
Begitu pula perusahaan perkebunan dan perusahaan pemilik izin konsesi HTI yang memiliki Regu Pemadam Kebakaran (RPK).
“Saya sangat mengapresiasi kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam apel kesiapsiagaan ini karena ini menjadi wujud nyata upaya penanganan kejadian di lapangan,” kata dia.\
Baca juga: APP Sinar Mas optimalkan program kemitraan cegah karhutla
Baca juga: Stasiun Klimatologi: Sebagian wilayah Sumsel memasuki musim kemarau
Sementara Danrem 044 Gapo Brigjen Jauhari mengajak Masyarakat Peduli Api dan masyarakat sekitar perusahaan untuk membantu dalam mengantisipasi dan penanganan karhutla.
“Walau sebagai unsur pendukung yang bersifat sukarela, MPA ini sangat penting bagi kami. Setidaknya memberikan informasi ke posko mengenai ancaman yang bisa terjadi,” kata dia.
Wakil Bupati OKI HM Djafar Shodiq mengatakan pemkab berharap melalui sinergi yang sudah terbangung dalam beberapa tahun terakhir ini semakin solid sehingga dapat menekan kejadian karhutla di OKI.
Sebelumnya, OKI menjadi daerah yang menjadi perhatian nasional karena sempat mengalami kebakaran hebat pada 2015 yang setidaknya menghanguskan lahan seluas 300 ribu hektare.
"Kami berharap ke depannya tidak ada lagi karhutla, bagaimana caranya agar zero karhutla,” kata dia.
Sementara itu, dalam apel kesiapsiagaan ini Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) memberikan penghargaan kepada Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri atas kepemimpinannya dalam upaya pencegahan dan pengendalian karhutla tahun 2020 yang terbukti mampu menekan kasus. Penghargaan ini diserahkan Wakil Komisaris APHI Sumsel Efendy.
Penghargaan juga diberikan kepada Kapolres OKI AKBP Alamsyah Pelupessy atas dukungannya dalam pengembangan inovasi Drone Squad.
Fire Operation Management Head APP Sinar Mas Region OKI, Mares Prabadi menjelaskan patroli udara merupakan salah satu metode deteksi dini dan reaksi cepat penanganan karhutla yang cukup jitu dalam dalam sistem Integrated Fire Management.
“Tim Helitack yang merupakan bagian tim patroli udara yang kami miliki bisa lansung turun di lokasi jika menemukan titik api, ini kelebihannya,” kata dia.
Baca juga: APP Sinar Mas gandeng perusahaan pemasok cegah karhutla di Sumatera Selatan
Baca juga: BPBD: Tiga kabupaten di Sumsel alami kebakaran hutan dan lahan