APP Sinar Mas gandeng perusahaan pemasok cegah karhutla di Sumatera Selatan
Palembang (ANTARA) - APP Sinar Mas bersama perusahaan pemasok bahan baku PT BAP, PT SBA, dan PT BMH menyiagakan personel dan peralatan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan pada 2020.
GM Fire Management Sujica Lusaka di Ogan Ilir, Sumatera Selatan mengatakan kesiapsiagaan itu sudah dilakukan perusahaan sejak awal tahun dengan menyiapkan personel pemadam kebakaran (RPK), dan Tim Reaksi Cepat (TRC), serta peralatan ringan maupun berat berupa mesin pompa, nozzle pemadam multifungsi, dan perlengkapan transportasi.
“APP Sinar Mas bersama seluruh mitra pemasoknya mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah karhutla di tengah pandemi,” kata Sujica yang dijumpai setelah apel siaga kesiapsiagaan Sumsel menghadapi karhutla 2020, Selasa.
Apel dilaksanakan di Kebun Raya Sriwijaya, Desa Bakung, Kabupaten Ogan Ilir, dengan diikuti 1.000 personel gabungan dari TNI-POLRI, BPBD, Manggala Agni, Swasta, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan dinas terkait lainnya.
Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru bertindak sebagai pembina apel, yang turut dihadiri Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, serta jajaran Muspida terkait, termasuk perwakilan dari seluruh anggota Asosiasi Perusahaan Hutan Indonesia (APHI) Sumatra Selatan.
Sujica mengatakan perusahaan berkeyakinan dengan persiapan matang dan kolaborasi kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, itu dapat menjaga hutan Indonesia dari bencana karhutla di musim kemarau 2020, sembari tetap menekan risiko penularan COVID-19 di rantai operasi.
Meski BMKG merilis musim kemarau tahun ini tak sekering tahun lalu karena masih terjadi hujan, bukan berarti perusahaan melemahkan kewaspadaan karena pada Agustus mendatang Sumsel bakal mengalami puncak kemarau.
Sementara itu, Head Fire Operation Management APP Sinar Mas Region Palembang Mares Prabadi mengatakan dalam pelaksanaannya, sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo, APP Sinar Mas bersama mitra pemasoknya mengedepankan metode monitoring dalam pencegahan karhutla.
Sinar Mas menerapkan sistem penanggulangan kebakaran hutan secara terintegrasi (Integrated Fire Management/ IFM), meliputi empat strategi utama yaitu pencegahan, persiapan, deteksi dini, dan respon cepat.
“Persiapan lebih tersebut mencakup, antara lain, patroli rutin oleh tim kecil serta penggunaan menara pantau api, CCTV, kamera termal, dan drone," kata dia.
Kemudian pendeteksian dini, pengecekan kesehatan rutin dan latihan fisik tambahan untuk personel Tim Reaksi Cepat, penggunaan alat pelindung diri (APD) lengkap saat bertugas, serta menempatkan regu pemadam di berbagai sebaran strategis berdasarkan heat map.
“Sementara, untuk mencegah kemungkinan munculnya api, kami menjalankan Fire Prevention Project yang mencakup, antara lain, penambahan fire prevention post di titik-titik rawan karhutla,” kata dia.
Selain itu, perusahaan juga aktif mengedukasi masyarakat untuk bercocok tanam tanpa menggunakan api dan mengikutsertakan mereka dalam upaya mitigasi api lewat program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).
Sumatera Selatan dalam pencegahan dan penanggulangi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan menganggarkan Rp45 miliar untuk 10 kabupaten dan kota yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru yang diwawancarai setelah apel siaga mengatakan bantuan tersebut akan disalurkan ke sejumlah kabuaten/kota yang rawan karhulta dengan nilai yang bervariasi.
“Tahun 2019 lalu telah terjadi peningkatan titik panas karena kondisi kemarau panjang, dan pada November 2019 baru ada curah hujan. Tapi Alhamdulillah kondisi kebakaran bisa dikendalikan, sehingga asap tidak menganggu aktivitas penerbangan, saya berharap tahun ini juga bisa terkendali,” ujar Herman Deru.
GM Fire Management Sujica Lusaka di Ogan Ilir, Sumatera Selatan mengatakan kesiapsiagaan itu sudah dilakukan perusahaan sejak awal tahun dengan menyiapkan personel pemadam kebakaran (RPK), dan Tim Reaksi Cepat (TRC), serta peralatan ringan maupun berat berupa mesin pompa, nozzle pemadam multifungsi, dan perlengkapan transportasi.
“APP Sinar Mas bersama seluruh mitra pemasoknya mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah karhutla di tengah pandemi,” kata Sujica yang dijumpai setelah apel siaga kesiapsiagaan Sumsel menghadapi karhutla 2020, Selasa.
Apel dilaksanakan di Kebun Raya Sriwijaya, Desa Bakung, Kabupaten Ogan Ilir, dengan diikuti 1.000 personel gabungan dari TNI-POLRI, BPBD, Manggala Agni, Swasta, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan dinas terkait lainnya.
Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru bertindak sebagai pembina apel, yang turut dihadiri Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, serta jajaran Muspida terkait, termasuk perwakilan dari seluruh anggota Asosiasi Perusahaan Hutan Indonesia (APHI) Sumatra Selatan.
Sujica mengatakan perusahaan berkeyakinan dengan persiapan matang dan kolaborasi kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, itu dapat menjaga hutan Indonesia dari bencana karhutla di musim kemarau 2020, sembari tetap menekan risiko penularan COVID-19 di rantai operasi.
Meski BMKG merilis musim kemarau tahun ini tak sekering tahun lalu karena masih terjadi hujan, bukan berarti perusahaan melemahkan kewaspadaan karena pada Agustus mendatang Sumsel bakal mengalami puncak kemarau.
Sementara itu, Head Fire Operation Management APP Sinar Mas Region Palembang Mares Prabadi mengatakan dalam pelaksanaannya, sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo, APP Sinar Mas bersama mitra pemasoknya mengedepankan metode monitoring dalam pencegahan karhutla.
Sinar Mas menerapkan sistem penanggulangan kebakaran hutan secara terintegrasi (Integrated Fire Management/ IFM), meliputi empat strategi utama yaitu pencegahan, persiapan, deteksi dini, dan respon cepat.
“Persiapan lebih tersebut mencakup, antara lain, patroli rutin oleh tim kecil serta penggunaan menara pantau api, CCTV, kamera termal, dan drone," kata dia.
Kemudian pendeteksian dini, pengecekan kesehatan rutin dan latihan fisik tambahan untuk personel Tim Reaksi Cepat, penggunaan alat pelindung diri (APD) lengkap saat bertugas, serta menempatkan regu pemadam di berbagai sebaran strategis berdasarkan heat map.
“Sementara, untuk mencegah kemungkinan munculnya api, kami menjalankan Fire Prevention Project yang mencakup, antara lain, penambahan fire prevention post di titik-titik rawan karhutla,” kata dia.
Selain itu, perusahaan juga aktif mengedukasi masyarakat untuk bercocok tanam tanpa menggunakan api dan mengikutsertakan mereka dalam upaya mitigasi api lewat program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).
Sumatera Selatan dalam pencegahan dan penanggulangi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan menganggarkan Rp45 miliar untuk 10 kabupaten dan kota yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru yang diwawancarai setelah apel siaga mengatakan bantuan tersebut akan disalurkan ke sejumlah kabuaten/kota yang rawan karhulta dengan nilai yang bervariasi.
“Tahun 2019 lalu telah terjadi peningkatan titik panas karena kondisi kemarau panjang, dan pada November 2019 baru ada curah hujan. Tapi Alhamdulillah kondisi kebakaran bisa dikendalikan, sehingga asap tidak menganggu aktivitas penerbangan, saya berharap tahun ini juga bisa terkendali,” ujar Herman Deru.