Palembang (ANTARA) - Tempat tujuan wisata Benteng Kuto Besak (BKB) di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, yang merupakan hari ketiga libur Lebaran 2021 dipadati ribuan pengunjung dan puluhan pedagang kaki lima (PKL), yang bertepatan dengan akhir pekan, meski masih dalam suasana pandemi COVID-19.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Sabtu dilaporkan, ramainya pengunjung pada siang hingga sore itu masih diwarnai dengan sejumlah pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan COVID-19, seperti tidak menggunakan masker, sementara juga tidak ada juga petugas yang berjaga di sekitar BKB.
Selain faktor libut Lebaran, ramainya pengunjung di BKB juga disebabkan tutupnya sejumlah tempat wisata lain di Kota Palembang sehingga masyarakat hanya memiliki sedikit pilihan dalam berwisata.
Baca juga: Sejumlah tempat wisata di Palembang ditutup cegah penularan COVID-19
Baca juga: Keroyok zona merah, strategi Kapolda Sumsel lawan COVID-19
"Tadi kami tidak ada niat ke BKB, tapi karena Jakabaring Sport City (JSC) dan Punti Kayu ditutup jadi kami ke sini saja," kata salah seorang pengunjung, Mira.
Menurutnya kunjungan ke BKB dipilih karena pengawasannya cenderung longgar, tidak ada pemeriksaan dibanding pusat perbelanjaan atau mal.
Namun, Mira mengaku tetap menerapkan protokol kesehatan selama berlibur.
Sementara salah seorang pedagang di kawasan BKB, Rahmad, menyebut ramainya pengunjung di BKB sudah terjadi sejak hari "H" Idul Fitri dan diperkirakan akan terus meningkat pada Minggu (16/5) esok.
"Biasanya hari Minggu yang paling ramai," katanya.
Baca juga: Palembang Square hadapi peningkatan pengunjung perketat prokes
Baginya keramaian di BKB membawa berkah tersendiri karena beberapa pekan sebelumnya ia tidak bisa berjualan, akibat BKB sempat ditutup saat kasus COVID-19 di Kota Palembang melonjak signifikan.
Terkait protokol kesehatan, Rahmad menyatakan para pedagang hampir semuanya sudah patuh dalam menggunakan masker, hanya saja untuk menjaga jarak antarlapak sangat sulit karena keterbatasan lokasi.
"Kami juga tahu sekarang Kota Palembang sedang zona merah COVID-19 karena spanduknya ada di mana-mana, makanya kami juga agak khawatir kalau ada pembeli tidak pakai masker," kata Rahmad.
