Palembang (ANTARA) - Dewan Kesenian Kota Palembang (DKP) mulai menggaungkan kegiatan dan pertunjukan seni budaya untuk mengeksistensikan para pegiat seni serta produktivitas karya seiring adapatasi kenormalan baru.
Ketua DKP Mgs Iqbal Rudianto, Rabu, mengatakan rangkaian kegiatan dimulai dengan pertunjukan seni sepekan, 9-14 Maret 2021 di Guns Coffee yang menghimpun para pelaku seni di enam bidang yakni sastra, musik, tari, film, seni rupa dan teater.
"Karena kondisi masih pandemi, maka pertunjukan dan kegiatan seni mengutamakan adaptasi protokol kesehatan," ujarnya.
Selama sepekan seni para seniman dan budayawan berkumpul untuk menampilkan berbagai pertunjukan, berdiskusi dan mentransfer ilmu kepada seniman-seniman milenial agar iklim kesenian terus berlanjut.
Pada sepekan seni itu juga DKP mengangkat kembali empat tradisi lama Palembang yang akan dieksistensikan kembali pada 2021, yakni 'nenggung mato' yakni tradisi menidurkan anak dengan tembang-tembang melayu.
Kemudian 'syaroful anam' yakni tradisi menyambut tamu saat hajatan pernikahan, tradisi 'silat kuntau' bela diri khas yang sudah ada sejak zaman Kesultanan Palembang dan tradisi permainan alat musik tradisional 'tanjidor'.
"Sebelumnya di 2020 kami berhasil mengangkat tradisi Wayang Palembang yang selama bertahun-tahun tidak diperhatikan sampai akhirnya bisa dapat panggung lagi," kata dia menambahkan.
DKP mempromosikan tradisi-tradisi itu dengan pertunjukan-pertunjukan berbasis media, media sosial dan live streaming agar semakin banyak masyarakat yang mengetahui jika tradisi itu masih ada serta punya potensi dikembangkan.
Sementara Staf Ahli Walikota bidang Perekonomian, Pembangunan dan Investasi Kota Palembang Letizia mendukung diadakannya lagi pertunjukan serta kegiatan seni agar produktivitas karya seniman tetap terjaga.
"Selama hampir setahun kemarin semua sektor lumpuh akibat pandemi, saat ini kondisi mulai membaik meski perlu tetap waspada," ujarnya.