Palembang (ANTARA) - Satuan Tugas Gabungan Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan Sumatera Selatan berupaya memaksimalkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan hingga ke pelosok desa di wilayah provinsi setempat.
"Kami memaksimalkan TRC yang siaga setiap waktu membantu masyarakat jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di sekitar desanya," kata Komandan Satgas yang juga Komandan Korem 044 Garuda Dempo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, di Palembang, Jumat.
Tim reaksi cepat disiagakan membantu pemadaman karhutla, penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang mengalami bencana asap.
Dengan hadirnya TRC di tengah-tengah masyarakat yang desanya terjadi karhutla, diharapkan dapat dicegah kebakaran sejak dini dan jika terjadi kebakaran dapat cepat dipadamkan seperti yang dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Muara Enim, dan Musi Banyuasin dalam beberapa hari terakhir sejingga dapat dicegah terjadinya bencana kabut asap.
Selain memaksimalkan TRC, pihaknya juga berupaya menambah peralatan dan anggota yang ditugaskan untuk melakukan operasi darat dan udara penanggulangan karhutla.
"Menghadapi kebakaran hutan dan lahan yang mulai terjadi di sejumlah kabupaten akhir-akhir ini pihaknya berupaya menambah anggota untuk memaksimalkan pemadaman dan mencegah kebakaran yang lebih luas," ujarnya.
Operasi pencegahan dan penanggulangan karhutla yang berlangsung hingga akhir tshun 2020 ini melibatkan 8.000 personel gabungan TNI/Polri, BPBD, Mangala Agni, serta instansi lainnya.
Anggota satgas gabungan itu sekarang ini terus melakukan patroli darat di puluhan desa rawan karhutla dan melakukan pemadaman serta pembasahan lahan menggunakan helikopter pada lokasi yang sulit dijangkau petugas.
Selain meningkatkan operasi darat dan udara, pihaknya juga berupaya mengambil tindakan tegas kepada siapa pun yang terbukti dengan sengaja melakukan pembakaran untuk membuka lahan pada musim kemarau tahun ini, kata Dansatgas.