Pemberian surat sehat bebas virus corona burunan kelas kakap Djoko Tjandra libatkan Brigjen Prasetijo
Memang benar, setelah dokter diperiksa Propam, (kronologinya) dokter itu dipanggil oleh Brigjen PU dan di ruangannya sudah ada dua orang yang tidak dikenal dokter ini. Lalu dilaksanakan uji cepat dan hasilnya negatif dan dimintakan surat keteranganny
Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono, mengatakan pemberian surat keterangan sehat bebas COVID-19 untuk buronan kelas kakap Djoko Tjandra, melibatkan Brigadir Jenderal Polisi Prasetijo Utomo.
Informasi itu diperoleh setelah dokter yang melaksanakan uji cepat terhadap Djoko Tjandra diperiksa penyidik Divisi Propam Kepolisian Indonesia.
"Memang benar, setelah dokter diperiksa Propam, (kronologinya) dokter itu dipanggil oleh Brigjen PU dan di ruangannya sudah ada dua orang yang tidak dikenal dokter ini. Lalu dilaksanakan uji cepat dan hasilnya negatif dan dimintakan surat keterangannya," kata Yuwono, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Berikan surat jalan Djoko Tjandra, Brigjen Prasetijo Utomo ditahan di Provost Mabes Polri dua pekan
Utomo saat ini sedang dirawat di RS Kepolisian Indonesia dr Said Sukanto, Jakarta, karena mengalami tekanan darah tinggi.
Karena kondisi kesehatan dia, dokter di rumah sakit itu tidak memperbolehkan dia untuk mengikuti upacara penyerahan jabatan kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Kepolisian Indonesia yang digelar di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Kamis sore.
"Dokter tidak mengizinkan dia untuk berdiri maupun (menghadiri) serah terima jabatan," kata Yuwono.
Dalam upacara penyerahan jabatan tersebut, kehadiran Utomo diwakili Kepala Biro Perencanan dan Administrasi Bareskrim Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Adi Cahyo.
Baca juga: Ada surat jalan dari oknum polisi, Menkopolhukam serahkan persoalan surat jalan Djoko Tjandra ke internal Polri
Mutasi jabatan itu buntut dari penerbitan surat jalan oleh Utomo untuk Djoko Tjandra. Perwira tinggi polisi dinilai telah melakukan hal yang melampaui kewenangannya.
Keputusan mutasi jabatan itu tertuang dalam Surat Telegram Nomor: ST/1980/VII/KEP./2020 tanggal 15 Juli 2020. Surat telegram itu ditandatangani As SDM Kepala Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi, Sutrisno Hermawan, mewakili kepala Kepolisian Indonesia.
Utomo digeser ke bagian Yanma Kepolisian Indonesia dalam rangka pemeriksaan.
Saat ini posisi jabatan kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri dipegang sementara oleh Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Listyo Prabowo.
Baca juga: Bareskrim tangkap pelaku pembobol data Denny Siregar
"Jabatan Karo Korwas oleh Kabareskrim sebelum ditunjuk Plt (pelaksana tugas)," ujar Yuwono.
Dari hasil penyelidikan internal Kepolisian Indonesia, Utomo diketahui mengeluarkan surat jalan bagi buronan Djoko Tjandra atas inisiatif sendiri tanpa seizin pimpinan.
Atas perbuatannya, Utomo dinilai telah melanggar Peraturan Kepala Kepolisian Indonesia Nomor 14/2011 Tentang Kode Etik Profesi Polri dan PP Nomor 2/2003 Tentang Disiplin Anggota Kepolisian Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan perwira remaja TNI/Polri jangan bekerja biasa saja
Baca juga: Polri tangkap tujuh pengedar narkoba jaringan Iran-Pakistan
Informasi itu diperoleh setelah dokter yang melaksanakan uji cepat terhadap Djoko Tjandra diperiksa penyidik Divisi Propam Kepolisian Indonesia.
"Memang benar, setelah dokter diperiksa Propam, (kronologinya) dokter itu dipanggil oleh Brigjen PU dan di ruangannya sudah ada dua orang yang tidak dikenal dokter ini. Lalu dilaksanakan uji cepat dan hasilnya negatif dan dimintakan surat keterangannya," kata Yuwono, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Berikan surat jalan Djoko Tjandra, Brigjen Prasetijo Utomo ditahan di Provost Mabes Polri dua pekan
Utomo saat ini sedang dirawat di RS Kepolisian Indonesia dr Said Sukanto, Jakarta, karena mengalami tekanan darah tinggi.
Karena kondisi kesehatan dia, dokter di rumah sakit itu tidak memperbolehkan dia untuk mengikuti upacara penyerahan jabatan kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Kepolisian Indonesia yang digelar di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Kamis sore.
"Dokter tidak mengizinkan dia untuk berdiri maupun (menghadiri) serah terima jabatan," kata Yuwono.
Dalam upacara penyerahan jabatan tersebut, kehadiran Utomo diwakili Kepala Biro Perencanan dan Administrasi Bareskrim Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Adi Cahyo.
Baca juga: Ada surat jalan dari oknum polisi, Menkopolhukam serahkan persoalan surat jalan Djoko Tjandra ke internal Polri
Mutasi jabatan itu buntut dari penerbitan surat jalan oleh Utomo untuk Djoko Tjandra. Perwira tinggi polisi dinilai telah melakukan hal yang melampaui kewenangannya.
Keputusan mutasi jabatan itu tertuang dalam Surat Telegram Nomor: ST/1980/VII/KEP./2020 tanggal 15 Juli 2020. Surat telegram itu ditandatangani As SDM Kepala Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi, Sutrisno Hermawan, mewakili kepala Kepolisian Indonesia.
Utomo digeser ke bagian Yanma Kepolisian Indonesia dalam rangka pemeriksaan.
Saat ini posisi jabatan kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri dipegang sementara oleh Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Listyo Prabowo.
Baca juga: Bareskrim tangkap pelaku pembobol data Denny Siregar
"Jabatan Karo Korwas oleh Kabareskrim sebelum ditunjuk Plt (pelaksana tugas)," ujar Yuwono.
Dari hasil penyelidikan internal Kepolisian Indonesia, Utomo diketahui mengeluarkan surat jalan bagi buronan Djoko Tjandra atas inisiatif sendiri tanpa seizin pimpinan.
Atas perbuatannya, Utomo dinilai telah melanggar Peraturan Kepala Kepolisian Indonesia Nomor 14/2011 Tentang Kode Etik Profesi Polri dan PP Nomor 2/2003 Tentang Disiplin Anggota Kepolisian Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan perwira remaja TNI/Polri jangan bekerja biasa saja
Baca juga: Polri tangkap tujuh pengedar narkoba jaringan Iran-Pakistan