Di Sumsel belum diizinkan akad nikah di rumah

id kemenag, akad nikah, pe;layan akad nikah belum diizinkan di rumah, akad nikah di kua, pelayan akad nikah di kator urusan

Di Sumsel belum diizinkan akad nikah di rumah

Ilustrasi - Acara pernikahan di Palembang, Sumsel. (ANTARA/Yudi Abdullah/2020)

Masyarakat yang akan menikah belum boleh melakukan kegiatan akad nikah di rumah yang dapat meimbulkan kerumunan orang karena kasus penyebaran COVID-19 di Sumsel ini masih cukup tinggi
Palembang (ANTARA) - Pimpinan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Selatan belum mengizinkan masyarakat setempat melaksanakan akad nikah di rumah pada era normal baru produktif aman dari COVID-19.

"Masyarakat yang akan menikah belum boleh melakukan kegiatan akad nikah di rumah yang dapat meimbulkan kerumunan orang karena kasus penyebaran COVID-19 di Sumsel ini masih cukup tinggi," kata Kakanwil Kemenag Sumsel, H.M Alfajri Zabidi di Palembang, Selasa.

Memasuki era normal baru, kata dia, banyak masyarakat yang mendaftar dan menjadwalkan pernikahannya pada Juni 2020 ini meminta pelaksanaan akad nikahnya di rumah mereka.

Permintaan masyarakat tersebut, kata dia, untuk sementara ini belum bisa dipenuhi karena penyebaran COVID-19 belum berakhir.

Baca juga: Kemenag keluarkan SE cara menikah aman dari COVID-19

Baca juga: Hamil tujuh bulan, Artis Kirana bersiap sambut buah hati

Untuk melakukan akad nikah dalam kondisi sekarang ini, pihaknya berupaya membuka pelayanan di Kantor Urusan Agama (KUA) yang ada di setiap kecamatan secara maksimal dengan menerapkan protokol kesehatan antisipasi penyebaran virus corona jenis baru itu.

Untuk memberikan pelayanan maksimal, kata dia, KUA dibuka setiap hari termasuk hari libur akhir pekan atau selama tujuh hari dalam sepekan.

"Setiap hari bisa dilayani pelaksanaan akad nikah, dengan pembatasan delapan pasangan untuk menghindari terjadinya kerumunan," katanya.

Menurut dia, masyarakat diharapkan dapat memahami kebijakan pelayanan akad nikah yang dilakukan pihaknya di tengah pandemi COVID-19.

Jika kondisi sulit sekarang ini mulai membaik, pihaknya akan menyesuaikan kebijakan pelayanan akan nikah sesuai dengan harapan masyarakat, demikian HM Alfajri Zabidi.

Baca juga: Seorang waria menikahi pria ditetapkan sebagai tersangka penipuan