Juara bertahan Pelita Jaya dihantam badai cedera

id pelita jaya,ibl,basket

Juara bertahan Pelita Jaya dihantam badai cedera

Pebasket Pelita Jaya Basketball Jakarta James Dickey memasukkan bola ke ring saat melawan tim Bishrelt Metal pada pertandingan Basketball Champions League (BCL) Asia 2025 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (5/4/2025). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom. (ANTARA FOTO/FAKHRI HERMANSYAH)

Jakarta (ANTARA) - Tim juara bertahan Indonesian Basketball League (IBL) Pelita Jaya Jakarta tengah menghadapi badai cedera yang berpotensi mengganggu rencana tim untuk mempertahankan gelar mereka musim ini.

Hingga pekan ke-15, Pelita Jaya telah mencatatkan rekor 12 kemenangan dan 3 kekalahan, serta menempati peringkat kedua klasemen sementara. Namun, kondisi fisik para pemain kini menjadi fokus utama tim pelatih, terutama dengan makin dekatnya babak playoff.

Mengutip data laman IBL, empat pemain andalan mereka masuk daftar cedera termasuk kapten tim Andakara Prastawa Dhyaksa yang masih dalam masa pemulihan pascaoperasi meniscus. Point guard senior itu diperkirakan baru bisa kembali merumput pada Mei atau Juni dan untuk sementara posisinya digantikan oleh M. Arighi.

Namun, Arighi sendiri juga baru saja mengalami cedera pergelangan kaki (ankle sprain) dalam pertandingan melawan Kesatria Bengawan Solo. Cedera itu membuatnya harus menepi selama satu hingga dua pekan.

Nasib serupa dialami Brandon Jawato yang juga mengalami ankle sprain pada laga yang sama. Jawato mengalami cedera lebih serius, yakni grade 2 sprain dan diperkirakan harus beristirahat selama dua hingga tiga pekan.

Absennya Arighi dan Jawato menjadi pukulan bagi Pelita Jaya karena keduanya merupakan pilar penting dalam rotasi tim. Jawato rata-rata mencetak 10,2 poin per gim dalam 13 laga, sementara Arighi berkontribusi 6,6 poin per gim, dengan catatan angka yang meningkat dibanding musim lalu.

Satu nama lainnya yang juga masih dalam pemantauan adalah pemain asing Pelita Jaya, JaQuori McLaughlin. Pemain asal Amerika Serikat itu sudah absen dalam lima pertandingan terakhir karena cedera hamstring.

Meski tampil impresif dalam sembilan laga sebelumnya dengan catatan 15,7 poin, 4,2 rebound, dan 5,6 assist per gim, McLaughlin belum dipastikan kapan bisa kembali bermain.

Kondisi ini memaksa tim pelatih Pelita Jaya melakukan penyesuaian besar dalam rotasi pemain. Saat menghadapi Satya Wacana, Senin malam (14/4), performa Pelita Jaya sempat menurun terutama di babak pertama yang menunjukkan betapa pentingnya peran para pemain inti yang tengah cedera.

Di tengah tekanan jadwal, Pelita Jaya juga harus menyiapkan diri untuk tampil di Basketball Champions League (BCL) Asia-East 2025. Hal ini menambah kompleksitas keputusan rotasi dan pembagian menit bermain, terutama di fase akhir musim reguler.

Manajemen dan staf pelatih Pelita Jaya kini harus melangkah hati-hati agar tidak mengorbankan kondisi pemain demi kemenangan jangka pendek. Sebab, menjaga kebugaran pemain kunci akan sangat menentukan nasib mereka di playoff mendatang.