Jumlah kasus meninggal terinfeksi COVID-19 di Sumsel masih normal

id covid sumsel,covid-19, kasus positif meninggal masih normal,info sumsel,warga meninggal covid-19,positif covid meninggal,gugus tugas covid-19

Jumlah kasus meninggal terinfeksi COVID-19 di Sumsel masih normal

Dokumen - Sejumlah petugas mendoakan seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 yang baru saja dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (11/5/2020). PDP berusia 56 tahun itu meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Undata Palu. (ANTARAFOTO/Eddy Djunaedi/bmz/hp)

Masyarakat tidak perlu panik meski kasus meninggal bertambah selama masih dalam kisaran batas normal, namun gugus tugas meminta masyarakat tetap menjalankan imbauan pemerintah
Palembang (ANTARA) - Akumulasi  jumlah kasus positif terinfeksi COVID-19 yang meninggal di Sumatera Selatan terpantau masih pada batas normal atau rata-rata kasus secara global, kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri.

"Hingga 18 Mei 2020 tercatat 16 kasus meninggal dari total 537 temuan kasus. Jumlahnya masih normal karena kasus meninggal negara-negara di dunia yaitu berkisar dua hingga empat persen," ujar Yusri di Palembang, Senin.

Ke 16 kasus meninggal itu tersebar di Kota Palembang (lima orang), Banyuasin (tiga orang), Prabumulih (tiga orang), serta OKU Timur, OKI, Musi Rawas, Ogan Ilir dan Muara Enim masing-masing satu orang.

Baca juga: Update 18 Mei 2020: Warga Sumsel positif terinfeksi COVID-19 capai 537 kasus, Palembang lampaui 300 kasus

Baca juga: 58 persen kasus positif COVID-19 Sumsel ada di Kota Palembang


Menurut dia, masyarakat tidak perlu panik meski kasus meninggal bertambah selama masih dalam kisaran batas normal, namun gugus tugas meminta masyarakat tetap menjalankan imbauan pemerintah dan tidak segan memeriksakan diri jika mengalami gejala-gejala COVID-19.

Sebab dari 16 kasus meninggal, 14 di antaranya meninggal sebelum diumumkan positif COVID-19 dengan beberapa penyakit bawaan, sedangkan dua kasus lainnya meninggal setelah dinyatakan positif oleh gugus tugas sumsel.

Selain itu, mayoritas kasus meninggal berjenis kelamin laki-laki, berusia di atas 50 tahun, memiliki penyakit bawaan dan terinfeksi COVID-19 dari penularan lokal.

Namun, akumulasi tiga persen kasus meninggal di Sumsel lebih rendah dibandingkan kasus sembuh yakni 73 kasus atau 14 persen dari keseluruhan kasus positif.

"Artinya harapan sembuh lebih tinggi karena virus ini memang bersifat sembuh sendiri selagi perawatan dan semangat dari si kasus positif maksimal," kata dia