Jakarta (ANTARA) - Pemerintah China menolak rencana pemasok Apple, Foxconn, untuk melanjutkan produksi pada hari Senin dikarenakan kekhawatiran atas penyebaran virus corona.
Dikutip dari Reuters, Minggu, menurut para ahli kesehatan masyarakat, yang telah melakukan inspeksi ke pabrik-pabrik Foxconn di selatan kota Shenzhen, pabrik Foxconn memiliki “risiko tinggi infeksi virus corona,” sehingga perusahaan tersebut diminta untuk tidak memulai kembali produksi.
Pabrik iPhone, Foxconn, juga membatalkan rencana untuk memulai kembali beroperasi di pusat kota Zhengzhou pada hari Senin.
Foxconn Taiwan mengatakan jadwal operasi untuk pabriknya di China akan mengikuti rekomendasi pemerintah setempat.
“Kami belum menerima permintaan apa pun dari pelanggan kami tentang perlunya melanjutkan produksi lebih awal (dari rekomendasi pemerintah daerah)," kata perusahaan tersebut.
Foxconn diperkirakan akan menghadapi dampak “besar” dalam produksi dan pengiriman ke pelanggan, termasuk Apple akan menghadapi gangguan jika pabrik di China berhenti beroperasi hingga lebih dari dua pekan.
Berita Terkait
CEO Apple Tim Cook kunjungi Apple Developer Academy BSD City
Kamis, 18 April 2024 13:07 Wib
Bos Apple minta klub MLS pelajari "efek bisnis" Messi
Jumat, 23 Februari 2024 11:38 Wib
Seri iPhone 15 resmi hadir di Indonesia
Jumat, 27 Oktober 2023 9:27 Wib
Seri iPhone 15 tersedia di Indonesia mulai bulan ini
Jumat, 13 Oktober 2023 12:59 Wib
Pertumbuhan konsumsi musik daring di Indonesia tinggi
Rabu, 21 Juni 2023 14:48 Wib
Lewis Hamilton gandeng sutradara "Top Gun: Maverick" buat film
Senin, 10 April 2023 11:59 Wib
iPhone 14 akan hadir dengan warna kuning
Selasa, 7 Maret 2023 12:14 Wib
"The Boy, the Mole, the Fox and the Horse", cerita sehangat pelukan
Senin, 26 Desember 2022 9:49 Wib