Bandarlampung (ANTARA) - Belasan bangkai kucing ditemukan di pinggir pantai oleh warga Sukajaya Lempasing di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung diduga akibat dibantai oleh seorang warga di sana yang mengalami gangguan jiwa.
"Penemuan bangkai kucing ini sudah terjadi selama satu pekan. Setiap harinya ditemukan minimal satu bangkai kucing yang," kata Umi Yani salah seorang warga Sukajaya, di Pesawaran, Sabtu.
Belasan bangkai kucing tersebut ditemukan oleh warga dengan keadaan mengenaskan di mana tubuhnya telah membusuk, dengan kepala diikat dengan tali, dan juga ada bangkai kucing yang tanpa kepala.
Ia mengau merasa resah dengan ditemukannya banyak bangkai kucing beberapa hari terakhir yang diduga pelakunya adalah warga sekitar sebab di dalam rumahnya juga ada kucing peliharaan.
"Saya juga punya kucing, kalau malam saya langsung bawa masuk ke rumah. Pelaku ini juga gila , jadi dia pernah bilang kalau kucing di sini habis, orang yang akan di bunuh. Dia ngomong langsung begitu," kata dia.
Sementara itu, Yuyun Ketua RT 04 dusun 3 desa Sukajaya Lempasing mengaku tidak pernah melihat secara langsung pembantaian kucing tersebut. Akan tetapi hal tersebut telah banyak warga yang melihat L yang diduga pelaku seperti mengejar-ngejar kucing menggunakan tali dan itu terjadi dua hari lalu.
"Pelaku tidak pernah membunuh orang tapi usil saja ke anak-anak, tapi kami khawatir kalau kucing ini habis takutnya lari ke anak-anak," kata dia.
Ia mengatakan bahwa sudah melakukan komunikasi dengan keluarga pelaku agar L diobati ke rumah sakit jiwa, sebab dikhawatirkan tindakan ini dilakukan ke objek yang lain
"Keluarganya sudah setuju namun semuanya kembali kepada mereka," kata dia.
Komunitas Cat Rescue Lampung (CRL) Berliani Hutagalung mengatakan pelaku pembantaian belasan kucing yang ditemukan oleh warga di pinggir pantai Sukajaya Lempasing merupakan seorang yang mengalami gangguan jiwa.
Ia menjelaskan setelah mendapatkan informasi dari media sosial facebook, pihaknya bersama tim langsung mendatangi lokasi, dari informasi yang didapatkan, si pelaku pernah melakukan kekerasan kepada anak-anak dengan mencekik dan memukuli mereka.
"Kejadian tersebut kembali terulang namun pelaku melakukannya terhadap kucing. Dari peristiwa itu kami langsung melakukan mediasi kepada keluarga, dan keluarga mengaku bahwa pelaku ini memiliki gangguan jiwa," ujarnya.
Pihaknya meminta agar dinas terkait dapat membantu menangani kasus ini karena bila hal ini dibiarkan sangat berbahaya dengan
membawa dan melakukan pengobatan terhadap pelaku yang mengalami gangguan kejiwaan ini.
"Kami mencatat, bangkai kucing yang ditemukan di sini pertama 8 ekor, selain itu yang kubur ada 4, kemudian hari ini ditemukan satu, dan warga juga tadi pagi menemukan 3 ekor dan sudah dikuburkan, bahkan ada yang hanyut ke laut," kata dia.
Ia berharap, dengan kejadian ini masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan komunitas hewan yang ada di Lampung untuk turun ke lapangan untuk memberikan penjelasan serta informasi ke masyarakat untuk mencintai makhluk hidup di bumi ini.
Berita Terkait
Seekor anak gajah lahir di PKG Sebanga Bengkalis
Selasa, 9 April 2024 9:25 Wib
Balai Karantina Sumsel gelar operasi patuh karantina di Pelabuhan Tanjung Api Api
Kamis, 4 April 2024 23:55 Wib
Balai Karantina Sumsel menggelar operasi patuh lalu lintas hewan
Rabu, 27 Maret 2024 19:18 Wib
Sejak 2022 BRIN hasilkan suplemen atasi ternak kekurangan mineral
Jumat, 15 Maret 2024 9:49 Wib
Satgas vaksinasi Dinas Peternakan OKU siap sisir 10 ribu ternak
Jumat, 1 Maret 2024 19:18 Wib
Sepanjang 2023, 11.592 ekor hewan ternak di OKU divaksin anti-PMK
Selasa, 27 Februari 2024 19:55 Wib
Cakupan vaksin PMK di OKU Selatan capai 100 persen pada 2023
Senin, 12 Februari 2024 16:13 Wib
Dinas Kesehatan OKU tangani 190 kasus rabies pada 2023
Rabu, 24 Januari 2024 20:16 Wib