Ribuan warga Palembang meriahkan kemerdekaan nonton lomba perahu bidar
Palembang (ANTARA) - Ribuan warga di Kota Palembang, Sumatera Selatan, merayakan peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-74 tahun 2019 dengan menyaksikan lomba perahu bidar tradisional dan parade perahu hias tahunan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Sabtu, ribuan warga menyaksikan lomba dengan memadati sepanjang Pelataran Benteng Kuto Besak sejak pukul 13.00 WIB, meski cuaca sedang panas terik namun warga tetap antusias menonton, sebagian warga bahkan menonton dari perahu-perahu ketek di tepi Sungai Musi.
"Parade perahu ini rutin dilaksanakan setiap tanggal 17 Agustus untuk menyemarakkan kemerdekaan," kata Wali Kota Palembang, Harnojoyo saat menyaksikan parade tersebut.
Menurutnya perahu bidar merupakan salah satu kebudayaan Kota Palembang yang ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, selain pada hari kemerdekaan Indonesia, festival itu juga kerap dilaksanakan saat ulang tahun kota setempat.
Parade perahu tersebut juga bermuatan pesan agar masyarakat terus menjaga Sungai Musi sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Kota Palembang sekaligus sumber air baku untuk 1,4 jiwa penduduk setempat.
Khusus setiap 17 Agustus, kata dia, parade perahu bidar tradisional dilaksanakan dengan mengajak semua kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan, BUMN, BUMD dan Instansi pemerintahan.
"Ke depan kami ingin mengundang negara-negara sahabat agar ikut berpartisipasi bauk sebagai peserta maupun penonton, tentu saja aspek-aspek yang terkait pelaksananya akan kami kembangkan," ujar Harnojoyo.
Pihaknya mengupayakan parade perahu bidar tradisional masuk kalender pariwisata nasional, sehingga eksistensinya dapat dikenal lebih luas di dalam maupun luar negeri.
Pada parade perahu bidar tradisional tersebut, masing-masing tim beranggotakan 40 orang saling berlomba mengayuh perahu bidar dengan jarak satu kilometer, sedangkan parade perahu hias mewajibkan peserta mendekorasi kapal ketek sebagus mungkin dengan mengusung kebudayaan setempat.
Keluar menjadi juara pertama bidar tradisional yakni Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dengan dengan waktu tempuh 6 menit 10 detik, juara dua Dinas ESDM Provinsi Sumsel dengan catatan waktu 6 menit 34 detik dan juara ketiga Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang menempuh 6 menit 55 detik.
Sementara juara pertama perahu motor hias antar kecamatan yakni Sematang Borang, juara dua Kecamatan Ilir Timur - Kalidoni dan Juara ketiga Kecamatan Seberang Ulu II - Plaju.
Untuk lomba parade perahu hias antar BUMN - BUMD, juara pertama direbut Bank Sumsel Babel, juara kedua PDAM Tirta Musi Palembang dan juara ketiga Semen Baturaja.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Sabtu, ribuan warga menyaksikan lomba dengan memadati sepanjang Pelataran Benteng Kuto Besak sejak pukul 13.00 WIB, meski cuaca sedang panas terik namun warga tetap antusias menonton, sebagian warga bahkan menonton dari perahu-perahu ketek di tepi Sungai Musi.
"Parade perahu ini rutin dilaksanakan setiap tanggal 17 Agustus untuk menyemarakkan kemerdekaan," kata Wali Kota Palembang, Harnojoyo saat menyaksikan parade tersebut.
Menurutnya perahu bidar merupakan salah satu kebudayaan Kota Palembang yang ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, selain pada hari kemerdekaan Indonesia, festival itu juga kerap dilaksanakan saat ulang tahun kota setempat.
Parade perahu tersebut juga bermuatan pesan agar masyarakat terus menjaga Sungai Musi sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Kota Palembang sekaligus sumber air baku untuk 1,4 jiwa penduduk setempat.
Khusus setiap 17 Agustus, kata dia, parade perahu bidar tradisional dilaksanakan dengan mengajak semua kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan, BUMN, BUMD dan Instansi pemerintahan.
"Ke depan kami ingin mengundang negara-negara sahabat agar ikut berpartisipasi bauk sebagai peserta maupun penonton, tentu saja aspek-aspek yang terkait pelaksananya akan kami kembangkan," ujar Harnojoyo.
Pihaknya mengupayakan parade perahu bidar tradisional masuk kalender pariwisata nasional, sehingga eksistensinya dapat dikenal lebih luas di dalam maupun luar negeri.
Pada parade perahu bidar tradisional tersebut, masing-masing tim beranggotakan 40 orang saling berlomba mengayuh perahu bidar dengan jarak satu kilometer, sedangkan parade perahu hias mewajibkan peserta mendekorasi kapal ketek sebagus mungkin dengan mengusung kebudayaan setempat.
Keluar menjadi juara pertama bidar tradisional yakni Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dengan dengan waktu tempuh 6 menit 10 detik, juara dua Dinas ESDM Provinsi Sumsel dengan catatan waktu 6 menit 34 detik dan juara ketiga Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang menempuh 6 menit 55 detik.
Sementara juara pertama perahu motor hias antar kecamatan yakni Sematang Borang, juara dua Kecamatan Ilir Timur - Kalidoni dan Juara ketiga Kecamatan Seberang Ulu II - Plaju.
Untuk lomba parade perahu hias antar BUMN - BUMD, juara pertama direbut Bank Sumsel Babel, juara kedua PDAM Tirta Musi Palembang dan juara ketiga Semen Baturaja.