Palembang (ANTARA) - Asian Pulp Paper Sinar Mas menyiagakan 799 personel pemadam di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan pada 2019.
Fire Operation Manager Head Sinar Mas Forestry Region Palembang, Mares Prabadi di OKI, Selasa, mengatakan pihaknya siaga mulai Juni sampai Oktober 2019 dengan menargetkan bebas asap dan bebas api.
"Kami terus memonitor cuaca terkini dan prediksi curah hujan di Kabupaten OKI, untuk sementara memang curah hujan terpantau terus berkurang, sehingga kesiagaan petugas ditingkatkan," ujar Mares.
Menurutnya perusahaan menjalankan dua strategi dalam menghadapi kebakaran kahan, yakni langkah pencegahan dan mitigasi berupa meminimalkan resiko kebakaran.
Ketika api terdeteksi, kata dia, perusahaan petugas pemantau dapat ke lokasi munculnya api sebelum luasan api mencapai 0,1 hektare, hal itu bisa dilakukan karena dukungan berbagai fasilitas berupa 135 pos pantau, 19 drone, 23 menara api, dan 35 menara api mini.
Selanjutnya tim pemadam akan sampai ke lokasi munculnya api kurang dari satu jam, APP Sinar Mas sudah menyiagakan empat perahu air, 89 unit transportasi air, 40 truk pemadam api, 40 mobil patroli, 114 motor patroli ran menepatkan pos pantau di area-area rawan.
"Perusahaan menyiagakan 799 personel regu pemadam kebakaran, 21 tim reaksi cepat dengan bantuan 451 pompa air dan tiga unit helikopter pembawa air," jelasnya.
Pemantauan kebakaran meliputi seluruh lahan konsesi dan desa-desa di sekitar dengan radius 5 kilometer, namun jika di luar radius terjadi kebakaran maka Sinar Mas tetap akan memadamkan.
"Jika memang dirasa akan membahayakan konsesi maka tim akan terjun, Sinar Mas juga sudah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan di OKI sehingga tim pemadam tetap bisa masuk kalau ada kebakaran di lahan konsesi mereka," tambah Mares.
Sementara untuk langkah pencegahan, APP Sinar Mas Region Palembang melaksanakan Program Desa Mandiri Peduli Api di sekitar lahan konsesi, tujuannya agar warga menghilangkan kebiasaan membakar lahan yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan.