Palembang (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Palembang, Sumatera Selatan mengamankan para gelandangan dan pengemis yang kerap menggunakan gerobak sebagai modus baru selama Ramadhan 2019.
Kasi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial, dan Korban Perdagangan Orang Dinsos Kota Palembang, Yudhi Irawan, mengatakan sudah enam gerobak diamankan sepanjang penertiban selama Ramadhan.
"Ketika diamankan, pemilik gerobak mengaku sebagai pemulung, namun yang lain mengaku jika dirinya gelandangan alias 'pemain lama', jadi yang pemulung kami kembalikan gerobaknya," ujar Yudhi Irawan.
Modus gerobak tersebut sengaja untuk mengelabui petugas penertiban, kata dia, sehingga tim penjangkauan bersama Satpol PP mengintensifkan pemantauan setiap hari dengan dua unit mobil menyasar manusia-manusia gerobak.
Sementara Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Palembang, Elvis Rusdy, menyebut jumlah pengemis dan anak jalanan terpantau turun, sedangkan keberadaan manusia gerobak semakin banyak.
"Sebenarnya manusia gerobak itu pemulung yang tidak meminta-minta, tetapi mereka selalu ada di pinggir atau persimpangan jalan menunggu belas kasihan pengendara," kata Elvis.
Menurut dia modus menggunakan gerobak digunakan karena para gelandangan pengemis sudah sering terjaring razia tim pemantau.
Dinsos Palembang telah mempelajari waktu dan lokasi puluhan manusia gerobak kerap mangkal, terutama menjelang Idul Fitri diperkirakan jumlah gerobak akan meningkat.
"Beberapa manusia gerobak yang sudah diamankan kami beri solusi agar tak mengulangi mangkal di simpang dan pinggir jalan, tapi jika masih mengulangi gerobaknya kami sita," demikian Elvis.